Minggu, 03 Oktober 2010
Janin Yang Mendengar Adzan
Sebagaimana budaya keluarga muslim, saat menerima kelahiran buah hatinya ke dunia ini, maka sang ayah spontan membisikkan kalimat Adzan ke telinga sang bayi. Hal ini dalam rangka untuk mengenalkan sang bayi suara-suara terindah dan terbaik saat sang bayi lahir ke dunia ini.
Sebenarnya budaya ini sangatlah baik untuk menerapkan kecerdasan ilahiah sang bayi di saat kelahirannya, namun secara medis, budaya ini jangan diartikan sebagai “PENGENALAN PERTAMA” karena sebenarnya semenjak masih dalam bentuk janin pun sistem pendengaran sudah terbentuk dan sudah mulai merespon suara-suara yang menembus kandungan ibunya.
Pada usia 16 minggu, pendengaran janin sudah mulai terbentuk yang artinya pada usia itu janin sudah bisa mulai mendengar suara sekalipun struktur telinga baru mencapai kesempurnaannya pada usia 24 minggu. Berikut salah satu contoh hasil scan struktur telinga janin dalam kandungan:
Jadi, “PENGENALAN SUARA PERTAMA” bukan terjadi sesaat kelahiran tetapi sudah terjadi sejak janin berusia 16 minggu. Di situlah sebenarnya sang orang tua punya kesempatan untuk mengenalkan suara-suara terbaik kalimatullah atau ilahiah kepada sang janin yang ada dalam kandungan.
Inilah yang menjelaskan pula mengapa sering kita temui adanya semacam ritual pengajian dan sejenisnya untuk menyambut janin yang sudah memasuki usia 16 minggu. Terdapat dua pemahaman yang muncul dari ritual pengajian di usia 16 minggu ini:
Pertama, pemahaman bahwa di usia 16 minggu ini ruh dan nasib ditiupkan pada janin, oleh karena itu pengajian ditujukan untuk mendo’akan sang janin agar ia mendapat nasib yang baik.
Kedua, pemahaman medis cenderung untuk mengatakan bahwa ritual pengajian di usia ini ditujukan agar apa yang didengar sang janin untuk pertama kalinya adalah suara-suara ilahiah seperti syahadatain, dzikrullah, tasbih, takbir, tahmid, dan lain-lain.
Oleh karena itu bila orang tua hendak memperdengarkan adzan kepada sang bayi, saya anjurkan dilakukan saat kandungan berusia 16 minggu, sehingga pada masa kelahirannya, saat kita membisikkannya lagi suara Adzan ke telinganya, maka Insya Allah sang bayi akan semakin bertambah kuat kecerdasan ilahiahnya atau spiritualnya.
Suara dari luar tubuh ibu bisa menebus rahim. Seorang ahli mencoba memasang suatu alat perekam suara yang sensitif dalam rongga cairan ketuban di sekitar bayi serta merekam suara yang diterima janin dan reaksinya. Suaranya kira-kira mirip bila kita mendengar suara di dalam air waktu berenang. Suara ibu merupakan hal yang paling dominan karena dapat disalurkan lewat tubuh ibu.
Busnel, Granier-Deferre meneliti bahwa 5 (lima) menit suara yang diperdengarkan kepada janin bisa mengubah pola denyut jantung dan gerak janin dalam kandungan sekitar 1 (satu) jam! Masya Allah…
Chapman, 1975, menyatakan bahwa suara musik klasik dari Brahm 6 (enam) kali 5 (lima) menit sehari dapat meningkatkan berat badan bayi prematur dengan bermakna! Allahu Akbar…
Janin juga membentuk kapasitas belajar dan menghafal, De Casper meneliti adanya:
Perubahan daya menghisap (jempol) bila mendengar suara tertentu.
Janin mendapat kenyamanan bila ibu bicara dengan bahasa daerahnya sendiri.
Selain itu peneliti lain, J. P. Lecanuet, melaporkan adanya perubahan denyut jantung janin apabila dia mendengarkan cerita tertentu. Bila mendengarkan cerita yang disukainya, denyut jantung menjadi stabil dan melambat. Tetapi akan meningkat bila mendengar cerita yang tidak disukainya.
Fred J. Schwartz menyatakan bahwa proses pembelajaran janin sudah dimulai sejak dalam kandungan, janin ikut belajar pada trimester kedua dan ketiga, seperti di dalam ruang Amphitheater yang lebih canggih dari kelas mana pun di dunia.
Hal ini mungkin dapat menerangkan bagaimana Imam Syafi’i mampu hafal al-Qur’anul Karim dan al-Hadits pada usia 9 tahun, oleh karena lingkungan rahim ibunya selalu disibukkan dengan kedua bacaan mulia tersebut di atas.
Hal yang sama juga mungkin dapat menerangkan mengapa suku Ambon dan Batak mempunyai keterampilan seni suara dan musik yang lebih menonjol dibandingkan dengan suku lainnya di Indonesia, karena musik dan seni suara merupakan suatu kegiatan rutin dalam kehidupan keseharian mereka, dan adanya kebiasaan bahwa ayah atau keluarganya bernyanyi untuk janin di depan kandungan ibunya.
Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan orang-orang Afrika terhadap ritme atau nada-nada cepat dalam musik atau seni suara. Kemampuan orang-orang kulit hitam terhadap beat musik yang sukar seperti jazz, reggae atau rock, atau orang Amerika Latin dengan musik Bossanova atau Samba-nya.
BERHATI-HATILAH DALAM BERKATA-KATA DAN BERPIKIR!
Secara medis ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kesadaran ibu hamil setelah usia kehamilan 16 minggu untuk lebih berhati-hati dalam berpikir ataupun berkata-kata, karena janin mulai merekam dan bereaksi terhadap hal tersebut.
Upayakanlah orang tua untuk selalu menjaga kenyamanan kondisi psikologis dan lingkungannya supaya terhindar dari stres, karena janin yang berusia 16 minggu ini sudah bisa mulai mendengar perkataan kotor, marah-marah, emosi, gosip, ghibah, dan perkataan-perkataan buruk lainnya. Oleh karena itu di usia janin 16 minggu alangkah lebih baiknya sang janin mendapat porsi lebih suara-suara kalimatullah karena itu lebih baik dan lebih bermanfaat baginya dan perkembangan tubuhnya.
Stres pada ibu hamil mengakibatkan janin menjadi hiperaktif dalam rahim. Hal ini pun berhubungan dengan kegelisahan anak. Anak pun sangat mudah terkena stres (karena sudah terbiasa sejak di dalam rahim). Suara-suara keras atau nada-nada kemarahan atau pertengkaran orang tuanya pada saat kehamilan juga bisa membuat anak menjadi gagap atau gugup.
Stres ibu hamil, diet yang kurang sempurna, dan racun-racun yang terpapar selama kehamilan bisa mempengaruhi kecerdasan anak.
Sumber :
Hanny Rono, dokter spesialis obsgyn di Bandung
http://agama.kompasiana.com/2010/09/02/janin-yang-mendengar-adzan/
2 September 2010
Sebenarnya budaya ini sangatlah baik untuk menerapkan kecerdasan ilahiah sang bayi di saat kelahirannya, namun secara medis, budaya ini jangan diartikan sebagai “PENGENALAN PERTAMA” karena sebenarnya semenjak masih dalam bentuk janin pun sistem pendengaran sudah terbentuk dan sudah mulai merespon suara-suara yang menembus kandungan ibunya.
Pada usia 16 minggu, pendengaran janin sudah mulai terbentuk yang artinya pada usia itu janin sudah bisa mulai mendengar suara sekalipun struktur telinga baru mencapai kesempurnaannya pada usia 24 minggu. Berikut salah satu contoh hasil scan struktur telinga janin dalam kandungan:
Jadi, “PENGENALAN SUARA PERTAMA” bukan terjadi sesaat kelahiran tetapi sudah terjadi sejak janin berusia 16 minggu. Di situlah sebenarnya sang orang tua punya kesempatan untuk mengenalkan suara-suara terbaik kalimatullah atau ilahiah kepada sang janin yang ada dalam kandungan.
Inilah yang menjelaskan pula mengapa sering kita temui adanya semacam ritual pengajian dan sejenisnya untuk menyambut janin yang sudah memasuki usia 16 minggu. Terdapat dua pemahaman yang muncul dari ritual pengajian di usia 16 minggu ini:
Pertama, pemahaman bahwa di usia 16 minggu ini ruh dan nasib ditiupkan pada janin, oleh karena itu pengajian ditujukan untuk mendo’akan sang janin agar ia mendapat nasib yang baik.
Kedua, pemahaman medis cenderung untuk mengatakan bahwa ritual pengajian di usia ini ditujukan agar apa yang didengar sang janin untuk pertama kalinya adalah suara-suara ilahiah seperti syahadatain, dzikrullah, tasbih, takbir, tahmid, dan lain-lain.
Oleh karena itu bila orang tua hendak memperdengarkan adzan kepada sang bayi, saya anjurkan dilakukan saat kandungan berusia 16 minggu, sehingga pada masa kelahirannya, saat kita membisikkannya lagi suara Adzan ke telinganya, maka Insya Allah sang bayi akan semakin bertambah kuat kecerdasan ilahiahnya atau spiritualnya.
Suara dari luar tubuh ibu bisa menebus rahim. Seorang ahli mencoba memasang suatu alat perekam suara yang sensitif dalam rongga cairan ketuban di sekitar bayi serta merekam suara yang diterima janin dan reaksinya. Suaranya kira-kira mirip bila kita mendengar suara di dalam air waktu berenang. Suara ibu merupakan hal yang paling dominan karena dapat disalurkan lewat tubuh ibu.
Busnel, Granier-Deferre meneliti bahwa 5 (lima) menit suara yang diperdengarkan kepada janin bisa mengubah pola denyut jantung dan gerak janin dalam kandungan sekitar 1 (satu) jam! Masya Allah…
Chapman, 1975, menyatakan bahwa suara musik klasik dari Brahm 6 (enam) kali 5 (lima) menit sehari dapat meningkatkan berat badan bayi prematur dengan bermakna! Allahu Akbar…
Janin juga membentuk kapasitas belajar dan menghafal, De Casper meneliti adanya:
Perubahan daya menghisap (jempol) bila mendengar suara tertentu.
Janin mendapat kenyamanan bila ibu bicara dengan bahasa daerahnya sendiri.
Selain itu peneliti lain, J. P. Lecanuet, melaporkan adanya perubahan denyut jantung janin apabila dia mendengarkan cerita tertentu. Bila mendengarkan cerita yang disukainya, denyut jantung menjadi stabil dan melambat. Tetapi akan meningkat bila mendengar cerita yang tidak disukainya.
Fred J. Schwartz menyatakan bahwa proses pembelajaran janin sudah dimulai sejak dalam kandungan, janin ikut belajar pada trimester kedua dan ketiga, seperti di dalam ruang Amphitheater yang lebih canggih dari kelas mana pun di dunia.
Hal ini mungkin dapat menerangkan bagaimana Imam Syafi’i mampu hafal al-Qur’anul Karim dan al-Hadits pada usia 9 tahun, oleh karena lingkungan rahim ibunya selalu disibukkan dengan kedua bacaan mulia tersebut di atas.
Hal yang sama juga mungkin dapat menerangkan mengapa suku Ambon dan Batak mempunyai keterampilan seni suara dan musik yang lebih menonjol dibandingkan dengan suku lainnya di Indonesia, karena musik dan seni suara merupakan suatu kegiatan rutin dalam kehidupan keseharian mereka, dan adanya kebiasaan bahwa ayah atau keluarganya bernyanyi untuk janin di depan kandungan ibunya.
Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan orang-orang Afrika terhadap ritme atau nada-nada cepat dalam musik atau seni suara. Kemampuan orang-orang kulit hitam terhadap beat musik yang sukar seperti jazz, reggae atau rock, atau orang Amerika Latin dengan musik Bossanova atau Samba-nya.
BERHATI-HATILAH DALAM BERKATA-KATA DAN BERPIKIR!
Secara medis ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kesadaran ibu hamil setelah usia kehamilan 16 minggu untuk lebih berhati-hati dalam berpikir ataupun berkata-kata, karena janin mulai merekam dan bereaksi terhadap hal tersebut.
Upayakanlah orang tua untuk selalu menjaga kenyamanan kondisi psikologis dan lingkungannya supaya terhindar dari stres, karena janin yang berusia 16 minggu ini sudah bisa mulai mendengar perkataan kotor, marah-marah, emosi, gosip, ghibah, dan perkataan-perkataan buruk lainnya. Oleh karena itu di usia janin 16 minggu alangkah lebih baiknya sang janin mendapat porsi lebih suara-suara kalimatullah karena itu lebih baik dan lebih bermanfaat baginya dan perkembangan tubuhnya.
Stres pada ibu hamil mengakibatkan janin menjadi hiperaktif dalam rahim. Hal ini pun berhubungan dengan kegelisahan anak. Anak pun sangat mudah terkena stres (karena sudah terbiasa sejak di dalam rahim). Suara-suara keras atau nada-nada kemarahan atau pertengkaran orang tuanya pada saat kehamilan juga bisa membuat anak menjadi gagap atau gugup.
Stres ibu hamil, diet yang kurang sempurna, dan racun-racun yang terpapar selama kehamilan bisa mempengaruhi kecerdasan anak.
Sumber :
Hanny Rono, dokter spesialis obsgyn di Bandung
http://agama.kompasiana.com/2010/09/02/janin-yang-mendengar-adzan/
2 September 2010
Kecacatan Janin Akibat Makanan dan Obat-Obatan
By. Dr. Taruna Ikrar
(University of California, School of Medicine, Irvine, USA)
Kelahiran seorang bayi merupakan kebahagian atau anugrah yang tak ternilai harganya bagi sebuah keluarga. Namun terkadang kebahagiaan itu tak seperti yang diharapkan, karena bayi yang diidam-idamkan, ternyata mengidap cacat bawaan.
Kecacatan bayi (Congenital Disorder) diketahui terjadi sekitar 3-5% dari semua bayi yang baru lahir dan sekaligus menjadi salah satu penyebab utama kematian bayi. Tujuh sampai sepuluh persen bayi yang lahir dengan cacat membutuhkan perawatan medis secara khusus.
Meski kemajuan signifikan telah dicapai dalam mengidentifikasi etiologi atau penyebab beberapa kecacatan janin, namun masih banyak misteri yang belum terungkap. (Gambar 1: Janin dalam kandungan ibu pada usia 16 minggu).
Di masa lalu, orang yakin bahwa janin berkembang secara baik di dalam kandungan, bahkan orang percaya rahim ibu kebal terhadap berbagai faktor ekternal.
Namun, setelah bencana thalidomide (Obat Penenang) terjadi pada tahun 1960, terungkap bahwa embrio atau janin di dalam rahim ibu ternyata sangat rentan terhadap faktor lingkungan tertentu, yang pada orang dewasa tidak beracun sekalipun, tetapi pada janin bisa sangat berbahaya.
Terpaparnya janin selama masa kehamilan terhadap teratogenik dapat mengakibatkan berbagai kelainan struktural dan anatomi janin, berupa: bibir sumbing (cleft), ketidak lengkapan anggota tubuh (dysmelia), lahir tanpa kepala (anencephaly), kelainan jantung (ventricular septal defect).
Jenis dan tingkat kelainan yang ditemukan pada janin, tergantung seberapa jauh tingkat paparan zat teratogenik, serta tahap perkembangan janin di dalam kandungan, khususnya pada trimester pertama kehamilan. (Gambar 2: Janin lahir dengan kepala yang tidak sempurna)
Mekanisme Kecacatan Janin
Setelah bencana thalidomide, para ahli berupaya mengungkap faktor-faktor yang bisa menyebabkan kelainan pada janin. Dalam ilmu kedokteran disebut Teratology.
Sebuah publikasi tahun 2010 menyebutkan bahwa ada 6 mekanisme teratogenik utama yang terkait dengan penggunaan obat-obatan:
1. Antagonisme asam folat (zat yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin),
2. Gangguan stimulasi sel saraf (Sistem persarafan yang merupakan suatu sistem regulasi di dalam tubuh janin),
3. Gangguan endokrin (Pada pertumbuhan dan perkembangan janin, dibutuhkan suatu metabolism yang normal dan kelak mempengaruhi perkembangan janin. sehingga jika dalam fase pertubuhan janin tersebut terganggu akibat kelainan metabolisme endokrin, tentunya akan berdampak pada bentuk dan performens janin),
4. Stres oksidatif, jika ini terjadi yang mungkin disebabkan oleh kelainan oksidatif hipoksia atau kekurangan oksigen janin, akan berdampak pada perkembangan otak sang janin, yang kelak berakibat retardasi mental.
5. Gangguan pembuluh darah janin, dapat berpengaruhi terhadap pertumbuhan janin, hal ini didasarkan bahwa fungsi pembuluh darah sebagai alat transportasi di dalam tubuh janin.
6. Gangguan reseptor-spesifik yang dimediasi oleh enzim teratogenesis. Jika gangguan ini terjadi sebagai manifestasi kelainan genetik, sehingga dapat diprediksi perkembangan janin kelak akan mengalami kelainan dan kecacatan tubuh. (Gambar 3: Bayi sumbing yang dipengaruhi oleh faktor genetik)
Selain enam mekanisme di atas, diketahui prinsip-prinsip dan merupakan panduan pemahaman tentang zat teratogenik dan efeknya pada pengembangan janin, yaitu:
1. Kerentanan janin terhadap zat teratogen yang tergantung pada faktor genetik janin selama konsepsi, serta cara janin berinteraksi dengan faktor lingkungan yang merugikan tersebut.
2. Kerentanan dalam proses teratogenesis akan bervariasi dan tergantung pada tahap perkembangan janin didalam rahim pada saat terpapar oleh pengaruh yang merugikan tersebut.
3. Zat teratogenik tersebut, dapat berinteraksi dengan cara tertentu pada perkembangan sel-sel dan jaringan dalam menstimulasi berbagai rangkaian perkembangan abnormal janin.
4. Akses yang berpengaruh buruk dalam perkembangan jaringan janin, tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan teratogenik: seperti sifat dari zat teratogen, rute dan tingkat paparan pada ibu, demikian pula tingkat kemampuan zat teratogenik tersebut dalam melewati plasenta dan penyerapannya secara sistemik.
5. Secara umum, ada empat manifestasi akibat kelainan janin yaitu: Kematian, kelainan, retardasi pertumbuhan, serta kecacatan fungsional janin.
6. Manifestasi penyimpangan perkembangan janin, juga tergantung terhadapa tingkat dan dosis obat yang dikonsumsi yang berpengaruh terhadap perkembangan janin dan kerusakan yang ditimbulkannya.
Zat Makanan dan Obat-Obatan Penyebab Kecacatan Janin
Untuk melindungi masyarakat dan keluarga dari kecacatan janin selama masa kehamilan, sebaiknya masyarakat memahami beberapa zat dan faktor lingkungan yang diduga bisa berakibat kecacatan janin.(Gambar 4: Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan janin).
1. Obat-obatan dan zat kimia dari lingkungan telah diketahui dapat berakibat kecacatan janin, misalnya: minuman beralkohol (etanol), jenis psikotropik dan narkotik (nitrazepam atau mogadon), hormon androgenik yang kadang digunakan sebagai obat pertumbuhan, Obat hipertensi (kaptopril, enalapril), obat penenang dan juga antiepilepsis seperti; diphenylhydantoin (Fenitoin, Dilantin, Epanutin), zat beracun berupa (bromida etidium, merkuri, antibiotik (tetrasiklin), demikian pula thalidomide.
2. Radiasi: sinar X (foto Rontgen), terapi radiasi , serta zat radioaktif lainnya.
Infeksi selama masa kehamilan: bisa berupa infeksi virus (Sitomegalovirus, virus herpes, virus rubella, virus ensefalitis, HIV), atau infeksi bakteri (sifilis, Gonorrhea), dan parasit (toksoplasmosis).
3. Ketidakseimbangan metabolism pada ibu hamil, berupa: diabetes, defisiensi atau kekurangan asam folat, kekurangan atau defisiensi zat yodium, demikian pula penyakit rematik dan kelainan jantung.
4. Tembakau, Alkohol, dan Kafein yang berlebihan diketahui dapat berakibat buruk pada system pembuluh darah janin.
5. Beberapa jenis obat jerawat, misalnya Isotretinoin dengan merek dagang Roaccutane telah diketahui sebagai suatu zat teratogen yang kuat dan dapat menyebabkan kecacatan serius pada janin.
Pentingnya Pencegahan Kecacatan Dalam Fase Kehamilan
Telah diketahui, bahwa hampir semua kecacatan pada janin, disebabkan oleh terpaparnya janin oleh zat atau faktor teratogenik.
Paparan tersebut tidak terbatas hanya akibat obat, tetapi juga oleh infeksi atau penyakit, dan lingkungan. Sebuah penelitian menunjukkan hampir 50% wanita hamil pernah terpapar obat selama kehamilannya. Yang tentunya, ini sangat berbahaya kalau tidak dilakukan pencegahan, karena kelak dapat berdampak pada kecacatan janin.
Dengan demikian, sangat dianjurkan selama kehamilan, ibu hamil diharuskan untuk senantiasa menjaga diri untuk tidak mengkonsumsi berbagai jenis obat dan zat makanan yang bisa berdampak negatif terhadap perkembangan janin.
Seandainyapun, sang ibu harus mengkonsumsi obat karena alasan tertentu, maka selayaknya meminta anjuran dokter dengan pengawasan yang sangat ketat. Ini semua dilakukan demi menjaga kesehatan dan perkembangan sang buah hati, sehingga kelak sang ibu akan kagum dan bahagia dengan buah hati yang dilahirkannya sebagai bayi sehat dan sempurna.
Sumber :
http://www.kabarinews.com/article/Berita_Amerika/Amerika_Kesehatan/Kecacatan_Janin_Akibat_Makanan_dan_ObatObatan/35465
15 September 2010
(University of California, School of Medicine, Irvine, USA)
Kelahiran seorang bayi merupakan kebahagian atau anugrah yang tak ternilai harganya bagi sebuah keluarga. Namun terkadang kebahagiaan itu tak seperti yang diharapkan, karena bayi yang diidam-idamkan, ternyata mengidap cacat bawaan.
Kecacatan bayi (Congenital Disorder) diketahui terjadi sekitar 3-5% dari semua bayi yang baru lahir dan sekaligus menjadi salah satu penyebab utama kematian bayi. Tujuh sampai sepuluh persen bayi yang lahir dengan cacat membutuhkan perawatan medis secara khusus.
Meski kemajuan signifikan telah dicapai dalam mengidentifikasi etiologi atau penyebab beberapa kecacatan janin, namun masih banyak misteri yang belum terungkap. (Gambar 1: Janin dalam kandungan ibu pada usia 16 minggu).
Di masa lalu, orang yakin bahwa janin berkembang secara baik di dalam kandungan, bahkan orang percaya rahim ibu kebal terhadap berbagai faktor ekternal.
Namun, setelah bencana thalidomide (Obat Penenang) terjadi pada tahun 1960, terungkap bahwa embrio atau janin di dalam rahim ibu ternyata sangat rentan terhadap faktor lingkungan tertentu, yang pada orang dewasa tidak beracun sekalipun, tetapi pada janin bisa sangat berbahaya.
Terpaparnya janin selama masa kehamilan terhadap teratogenik dapat mengakibatkan berbagai kelainan struktural dan anatomi janin, berupa: bibir sumbing (cleft), ketidak lengkapan anggota tubuh (dysmelia), lahir tanpa kepala (anencephaly), kelainan jantung (ventricular septal defect).
Jenis dan tingkat kelainan yang ditemukan pada janin, tergantung seberapa jauh tingkat paparan zat teratogenik, serta tahap perkembangan janin di dalam kandungan, khususnya pada trimester pertama kehamilan. (Gambar 2: Janin lahir dengan kepala yang tidak sempurna)
Mekanisme Kecacatan Janin
Setelah bencana thalidomide, para ahli berupaya mengungkap faktor-faktor yang bisa menyebabkan kelainan pada janin. Dalam ilmu kedokteran disebut Teratology.
Sebuah publikasi tahun 2010 menyebutkan bahwa ada 6 mekanisme teratogenik utama yang terkait dengan penggunaan obat-obatan:
1. Antagonisme asam folat (zat yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin),
2. Gangguan stimulasi sel saraf (Sistem persarafan yang merupakan suatu sistem regulasi di dalam tubuh janin),
3. Gangguan endokrin (Pada pertumbuhan dan perkembangan janin, dibutuhkan suatu metabolism yang normal dan kelak mempengaruhi perkembangan janin. sehingga jika dalam fase pertubuhan janin tersebut terganggu akibat kelainan metabolisme endokrin, tentunya akan berdampak pada bentuk dan performens janin),
4. Stres oksidatif, jika ini terjadi yang mungkin disebabkan oleh kelainan oksidatif hipoksia atau kekurangan oksigen janin, akan berdampak pada perkembangan otak sang janin, yang kelak berakibat retardasi mental.
5. Gangguan pembuluh darah janin, dapat berpengaruhi terhadap pertumbuhan janin, hal ini didasarkan bahwa fungsi pembuluh darah sebagai alat transportasi di dalam tubuh janin.
6. Gangguan reseptor-spesifik yang dimediasi oleh enzim teratogenesis. Jika gangguan ini terjadi sebagai manifestasi kelainan genetik, sehingga dapat diprediksi perkembangan janin kelak akan mengalami kelainan dan kecacatan tubuh. (Gambar 3: Bayi sumbing yang dipengaruhi oleh faktor genetik)
Selain enam mekanisme di atas, diketahui prinsip-prinsip dan merupakan panduan pemahaman tentang zat teratogenik dan efeknya pada pengembangan janin, yaitu:
1. Kerentanan janin terhadap zat teratogen yang tergantung pada faktor genetik janin selama konsepsi, serta cara janin berinteraksi dengan faktor lingkungan yang merugikan tersebut.
2. Kerentanan dalam proses teratogenesis akan bervariasi dan tergantung pada tahap perkembangan janin didalam rahim pada saat terpapar oleh pengaruh yang merugikan tersebut.
3. Zat teratogenik tersebut, dapat berinteraksi dengan cara tertentu pada perkembangan sel-sel dan jaringan dalam menstimulasi berbagai rangkaian perkembangan abnormal janin.
4. Akses yang berpengaruh buruk dalam perkembangan jaringan janin, tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan teratogenik: seperti sifat dari zat teratogen, rute dan tingkat paparan pada ibu, demikian pula tingkat kemampuan zat teratogenik tersebut dalam melewati plasenta dan penyerapannya secara sistemik.
5. Secara umum, ada empat manifestasi akibat kelainan janin yaitu: Kematian, kelainan, retardasi pertumbuhan, serta kecacatan fungsional janin.
6. Manifestasi penyimpangan perkembangan janin, juga tergantung terhadapa tingkat dan dosis obat yang dikonsumsi yang berpengaruh terhadap perkembangan janin dan kerusakan yang ditimbulkannya.
Zat Makanan dan Obat-Obatan Penyebab Kecacatan Janin
Untuk melindungi masyarakat dan keluarga dari kecacatan janin selama masa kehamilan, sebaiknya masyarakat memahami beberapa zat dan faktor lingkungan yang diduga bisa berakibat kecacatan janin.(Gambar 4: Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan janin).
1. Obat-obatan dan zat kimia dari lingkungan telah diketahui dapat berakibat kecacatan janin, misalnya: minuman beralkohol (etanol), jenis psikotropik dan narkotik (nitrazepam atau mogadon), hormon androgenik yang kadang digunakan sebagai obat pertumbuhan, Obat hipertensi (kaptopril, enalapril), obat penenang dan juga antiepilepsis seperti; diphenylhydantoin (Fenitoin, Dilantin, Epanutin), zat beracun berupa (bromida etidium, merkuri, antibiotik (tetrasiklin), demikian pula thalidomide.
2. Radiasi: sinar X (foto Rontgen), terapi radiasi , serta zat radioaktif lainnya.
Infeksi selama masa kehamilan: bisa berupa infeksi virus (Sitomegalovirus, virus herpes, virus rubella, virus ensefalitis, HIV), atau infeksi bakteri (sifilis, Gonorrhea), dan parasit (toksoplasmosis).
3. Ketidakseimbangan metabolism pada ibu hamil, berupa: diabetes, defisiensi atau kekurangan asam folat, kekurangan atau defisiensi zat yodium, demikian pula penyakit rematik dan kelainan jantung.
4. Tembakau, Alkohol, dan Kafein yang berlebihan diketahui dapat berakibat buruk pada system pembuluh darah janin.
5. Beberapa jenis obat jerawat, misalnya Isotretinoin dengan merek dagang Roaccutane telah diketahui sebagai suatu zat teratogen yang kuat dan dapat menyebabkan kecacatan serius pada janin.
Pentingnya Pencegahan Kecacatan Dalam Fase Kehamilan
Telah diketahui, bahwa hampir semua kecacatan pada janin, disebabkan oleh terpaparnya janin oleh zat atau faktor teratogenik.
Paparan tersebut tidak terbatas hanya akibat obat, tetapi juga oleh infeksi atau penyakit, dan lingkungan. Sebuah penelitian menunjukkan hampir 50% wanita hamil pernah terpapar obat selama kehamilannya. Yang tentunya, ini sangat berbahaya kalau tidak dilakukan pencegahan, karena kelak dapat berdampak pada kecacatan janin.
Dengan demikian, sangat dianjurkan selama kehamilan, ibu hamil diharuskan untuk senantiasa menjaga diri untuk tidak mengkonsumsi berbagai jenis obat dan zat makanan yang bisa berdampak negatif terhadap perkembangan janin.
Seandainyapun, sang ibu harus mengkonsumsi obat karena alasan tertentu, maka selayaknya meminta anjuran dokter dengan pengawasan yang sangat ketat. Ini semua dilakukan demi menjaga kesehatan dan perkembangan sang buah hati, sehingga kelak sang ibu akan kagum dan bahagia dengan buah hati yang dilahirkannya sebagai bayi sehat dan sempurna.
Sumber :
http://www.kabarinews.com/article/Berita_Amerika/Amerika_Kesehatan/Kecacatan_Janin_Akibat_Makanan_dan_ObatObatan/35465
15 September 2010
USG, Cara Aman 'Teropong' Janin
"SUDAH di USG, Bu?" pertanyaan itu sering ditanyakan kepada ibu hamil. Ya, memeriksakan kehamilan rasanya belum lengkap tanpa dilakukan USG. Banyak sekali manfaat USG, mulai dari mendeteksi adanya gangguan pada kehamilan hingga mengintip fisik si calon bayi.
Untuk Anda yang ingin mengenali si benda canggih ini lebih jauh, dr Sofani Munzila, SpOG dan dr Elia Semiarti, SpRad dari RS Mitra Keluarga, Depok, memberikan pemaparannya:
Pentingnya USG
USG (ultrasonografi) adalah suatu alat yang menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh alat penjejak (transduser) pada organ yang akan diperiksa.
Dengan USG, dokter dapat melihat sejauh mana perkembangan yang terjadi pada janin, seberapa aktif gerakan janin, apakah posisi janin sesuai dengan usia kehamilannya, adakah kemungkinan kelainan atau gangguan atau penyakit yang menyertai kehamilan.
USG aman digunakan karena tidak menggunakan sinar x atau rontgen untuk menghasilkan gambar janin, jadi Moms tak usah khawatir bakal membahayakan janin.
Nah, gelombang suara yang diterima akan dipancarkan kembali oleh transduser, selanjutnya diubah menjadi gambar titik-titik pada layar monitor. Itu sebabnya, Moms dapat melihat bagaimana kondisi janinnya. Memang gambar yang dihasilkan belum sempurna, namun dokter yang bersangkutan akan menunjukkan bagian mana yang merupakan kepala, kaki, atau bagian perut janin.
Jenis USG
Di dunia kebidanan dan kandungan telah diperkenalkan USG 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). USG 2D akan menampilkan dua bidang gambar (melintang dan memanjang). Ibarat foto, dia hanya menampilkan gambar janin dari depan. Sedangkan, 3D tampilan gambarnya lebih jelas dan berwarna. Moms atau dads bisa melihat profil muka bayi seperti aslinya. Bahkan, melihat keadaan janin dari posisi yang berbeda.
Memang hasilnya masih tampak kasar, belum seperti pas foto tapi kita sudah bisa melihat ketebalan hidungnya, jari-jari tangannya, atau ditemukan ada kelainan seperti bibir sumbing.
USG 3D dilakukan oleh dokter jika ada kemungkinan janin mengidap kelainan atau ada riwayat penyakit tertentu pada rahim ibu, yang tidak bisa terdeteksi dengan USG biasa sehingga harus diamati secara detail.
USG 4 Dimensi
Nah, bila Moms masih penasaran bagaimana sih gerak-gerik janin dalam rahim dokter akan merekomendasikan USG 4D. Dengan USG 4D, maka gambar janin yang ditampilkan dapat "bergerak".
Sedangkan, untuk menilai keadaan atau kesejahteraan janin dapat menggunakan USG Doppler yakni pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat atau jantung. Penilaiannya meliputi gerak napas janin minimal 2 kali / 10 menit, tonus (gerak janin), indeks cairan ketuban, reaktivitas denyut jantung janin, dan sebagainya.
Dua Pemeriksaan
Sedangkan cara pemeriksaan, di dunia kebidanan ada dua macam USG yakni USG transabdomen (lewat perut) dan transvaginal (lewat vagina). Cara lainnya bisa menggunakan USG transrectal (lewat dubur).
Pemeriksaan transvaginal biasanya dilakukan saat usia kehamilan kurang dari 12 pekan. Pada kehamilan muda hasilnya lebih akurat dalam menentukan usia janin, kondisi janin, jumlah janin (tunggal atau kembar), ukuran, lokasi, denyut jantung maupun organ-organ di sekitarnya.
Dan bila diketahui ada kelainan-kelainan pada janin sejak dini memungkinkan dokter untuk bertindak lebih cepat sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.
Agar lebih dekat dengan organ genetalia interna maka digunakan probe (tranduser yang mirip mikrofon) lebih panjang dengan frekuensi yang lebih tinggi. Probe inilah yang akan merekam gelombang suara yang dipantulkan oleh organ-organ tubuh janin. Nah, Moms bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi janin.
Sedangkan, pemeriksaan transabdomen baru bisa dilakukan pada usia kehamilan di atas 12 pekan. Karena ukuran janinnya sudah cukup besar, dan rahim sudah keluar dari rongga pelvis sehingga diperlukan probe yang lebih besar dengan frekuensi lebih rendah.
Pada pemeriksaan USG transabdomen, ibu hamil harus berbaring telentang dan perutnya akan diberi minyak atau jelly. Kemudian sebuah transduser digerakkan perlahan-lahan di permukaan perut.
Dengan bantuan dokter ahli di bidang ini, Moms dapat melihat mana bagian kepala, kaki, perut janin sampai jenis kelamin.
Biaya USG
Lantas, berapa biaya untuk sekali USG? Masing-masing rumah sakit memasang tarif berbeda. Di rumah sakit Mitra Keluarga Depok misalnya, biaya untuk sekali USG mulai Rp100-Rp400 ribu tergantung jenis USG yang dipakai.
USG 2D misalnya, dikenakan tarif sekira Rp100 ribu-an, sementara USG 3D dipasang tarif sekitar Rp300 ribu. Itu semua tergantung pada kebutuhan dan jenis USG yang digunakan.
Saat Melakukan Pemeriksaan USG
Berikut daftar pertanyaan yang bisa Moms ajukan saat dilakukan pemeriksaan USG:
a) Berapa perkiraan usia janin?
b) Berapa perkiraan berat janin?
c) Berapa ukuran kepala janin?
d) Bagaimana posisi janin?
e) Apakah janin tunggal atau kembar?
f) Bagaimana detak jantung janin?
g) Sejauhmana pertumbuhan organ janin?
h) Adakah kista, mioma atau tumor dalam rahim?
i) Jika janin telah memasuki trimester ketiga, tanyakan seputar kesempurnaan organ janin seperti: kondisi mata, jari-jari tangan atau kaki, dan lainnya.
Deteksi Kanker Payudara pun Bisa Memakai USG
USG tidak melulu berkaitan dengan dunia kebidanan dan kandungan. USG juga dapat digunakan untuk memeriksa adanya kelainan khususnya di payudara. USG ini hanya bisa digunakan untuk wanita berusia muda dimana jaringan payudaranya masih padat.
Bila timbul kelainan seperti benjolan, dengan USG payudara akan segera terdeteksi apakah ada kelainan termasuk tumor ganas atau sebaliknya. Sedangkan, bagi wanita di atas usia 40 tahun ke atas untuk mendeteksi adanya kelainan atau gangguan di sekitar payudara jauh lebih baik dilakukan mamografi (pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar x) karena payudaranya mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
(Mom& Kiddie//nsa)
Sumber :
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/02/27/300169/usg-cara-aman-teropong-janin
6 Februari 2010
Untuk Anda yang ingin mengenali si benda canggih ini lebih jauh, dr Sofani Munzila, SpOG dan dr Elia Semiarti, SpRad dari RS Mitra Keluarga, Depok, memberikan pemaparannya:
Pentingnya USG
USG (ultrasonografi) adalah suatu alat yang menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh alat penjejak (transduser) pada organ yang akan diperiksa.
Dengan USG, dokter dapat melihat sejauh mana perkembangan yang terjadi pada janin, seberapa aktif gerakan janin, apakah posisi janin sesuai dengan usia kehamilannya, adakah kemungkinan kelainan atau gangguan atau penyakit yang menyertai kehamilan.
USG aman digunakan karena tidak menggunakan sinar x atau rontgen untuk menghasilkan gambar janin, jadi Moms tak usah khawatir bakal membahayakan janin.
Nah, gelombang suara yang diterima akan dipancarkan kembali oleh transduser, selanjutnya diubah menjadi gambar titik-titik pada layar monitor. Itu sebabnya, Moms dapat melihat bagaimana kondisi janinnya. Memang gambar yang dihasilkan belum sempurna, namun dokter yang bersangkutan akan menunjukkan bagian mana yang merupakan kepala, kaki, atau bagian perut janin.
Jenis USG
Di dunia kebidanan dan kandungan telah diperkenalkan USG 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). USG 2D akan menampilkan dua bidang gambar (melintang dan memanjang). Ibarat foto, dia hanya menampilkan gambar janin dari depan. Sedangkan, 3D tampilan gambarnya lebih jelas dan berwarna. Moms atau dads bisa melihat profil muka bayi seperti aslinya. Bahkan, melihat keadaan janin dari posisi yang berbeda.
Memang hasilnya masih tampak kasar, belum seperti pas foto tapi kita sudah bisa melihat ketebalan hidungnya, jari-jari tangannya, atau ditemukan ada kelainan seperti bibir sumbing.
USG 3D dilakukan oleh dokter jika ada kemungkinan janin mengidap kelainan atau ada riwayat penyakit tertentu pada rahim ibu, yang tidak bisa terdeteksi dengan USG biasa sehingga harus diamati secara detail.
USG 4 Dimensi
Nah, bila Moms masih penasaran bagaimana sih gerak-gerik janin dalam rahim dokter akan merekomendasikan USG 4D. Dengan USG 4D, maka gambar janin yang ditampilkan dapat "bergerak".
Sedangkan, untuk menilai keadaan atau kesejahteraan janin dapat menggunakan USG Doppler yakni pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat atau jantung. Penilaiannya meliputi gerak napas janin minimal 2 kali / 10 menit, tonus (gerak janin), indeks cairan ketuban, reaktivitas denyut jantung janin, dan sebagainya.
Dua Pemeriksaan
Sedangkan cara pemeriksaan, di dunia kebidanan ada dua macam USG yakni USG transabdomen (lewat perut) dan transvaginal (lewat vagina). Cara lainnya bisa menggunakan USG transrectal (lewat dubur).
Pemeriksaan transvaginal biasanya dilakukan saat usia kehamilan kurang dari 12 pekan. Pada kehamilan muda hasilnya lebih akurat dalam menentukan usia janin, kondisi janin, jumlah janin (tunggal atau kembar), ukuran, lokasi, denyut jantung maupun organ-organ di sekitarnya.
Dan bila diketahui ada kelainan-kelainan pada janin sejak dini memungkinkan dokter untuk bertindak lebih cepat sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.
Agar lebih dekat dengan organ genetalia interna maka digunakan probe (tranduser yang mirip mikrofon) lebih panjang dengan frekuensi yang lebih tinggi. Probe inilah yang akan merekam gelombang suara yang dipantulkan oleh organ-organ tubuh janin. Nah, Moms bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi janin.
Sedangkan, pemeriksaan transabdomen baru bisa dilakukan pada usia kehamilan di atas 12 pekan. Karena ukuran janinnya sudah cukup besar, dan rahim sudah keluar dari rongga pelvis sehingga diperlukan probe yang lebih besar dengan frekuensi lebih rendah.
Pada pemeriksaan USG transabdomen, ibu hamil harus berbaring telentang dan perutnya akan diberi minyak atau jelly. Kemudian sebuah transduser digerakkan perlahan-lahan di permukaan perut.
Dengan bantuan dokter ahli di bidang ini, Moms dapat melihat mana bagian kepala, kaki, perut janin sampai jenis kelamin.
Biaya USG
Lantas, berapa biaya untuk sekali USG? Masing-masing rumah sakit memasang tarif berbeda. Di rumah sakit Mitra Keluarga Depok misalnya, biaya untuk sekali USG mulai Rp100-Rp400 ribu tergantung jenis USG yang dipakai.
USG 2D misalnya, dikenakan tarif sekira Rp100 ribu-an, sementara USG 3D dipasang tarif sekitar Rp300 ribu. Itu semua tergantung pada kebutuhan dan jenis USG yang digunakan.
Saat Melakukan Pemeriksaan USG
Berikut daftar pertanyaan yang bisa Moms ajukan saat dilakukan pemeriksaan USG:
a) Berapa perkiraan usia janin?
b) Berapa perkiraan berat janin?
c) Berapa ukuran kepala janin?
d) Bagaimana posisi janin?
e) Apakah janin tunggal atau kembar?
f) Bagaimana detak jantung janin?
g) Sejauhmana pertumbuhan organ janin?
h) Adakah kista, mioma atau tumor dalam rahim?
i) Jika janin telah memasuki trimester ketiga, tanyakan seputar kesempurnaan organ janin seperti: kondisi mata, jari-jari tangan atau kaki, dan lainnya.
Deteksi Kanker Payudara pun Bisa Memakai USG
USG tidak melulu berkaitan dengan dunia kebidanan dan kandungan. USG juga dapat digunakan untuk memeriksa adanya kelainan khususnya di payudara. USG ini hanya bisa digunakan untuk wanita berusia muda dimana jaringan payudaranya masih padat.
Bila timbul kelainan seperti benjolan, dengan USG payudara akan segera terdeteksi apakah ada kelainan termasuk tumor ganas atau sebaliknya. Sedangkan, bagi wanita di atas usia 40 tahun ke atas untuk mendeteksi adanya kelainan atau gangguan di sekitar payudara jauh lebih baik dilakukan mamografi (pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar x) karena payudaranya mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
(Mom& Kiddie//nsa)
Sumber :
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/02/27/300169/usg-cara-aman-teropong-janin
6 Februari 2010
Cara Berkomunikasi dan Mendidik Janin (Bacaan Wajib Ibu Hamil)
Cara Berkomunikasi dan Mendidik Janin (Bacaan Wajib Ibu Hamil)
Berkomunikasi dengan anak sebetulnya sudah dapat dimulai sejak dini bahkan ketika anak masih menjadi janin dalam perut ibu. Dengan menyadari bahwa orangtua dapat berkomunikasi dengan janin dalam kandungan akan memberikan ikatan hubungan yang lebih dekat dan juga menjadi sebuah pengalaman yang begitu menyenangkan yang tidak dapat terlupakan.
Ada beberapa komunikasi yang dapat dilakukan orangtua kepada janin yang dikandungnya, tentunya dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pembentukan indera-indera janin, sehingga komunikasi dapat tepat dilakukan.
Indera Peraba
Indera Peraba ini berkembang sebelum minggu ke 8. Ketika janin bergerak dan telapak tangan atau kakinya tampak pada perut ibu, sentuhlah dia, berikan perasaan lembut dan kasih sayang kepadanya, sehingga ia merasakan kelembutan, rasa cinta dan kasih sayang dari orangtuanya. Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda.
...Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda...
Indera Pendengaran
Indera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke 8 dan selesai pembentukan pada minggu ke 24. Indera pendengaran ini juga dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik.
Janin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus. Selain itu janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat.
Pada minggu ke 25 janin sudah dapat mendengar dan mengenali suara orang-orang terdekatnya seperti ibu dan ayahnya. Lakukanlah komunikasi dengannya meskipun hanya satu arah, bertilawah quranlah orangtua, bacakan cerita atau berbicalah dengan janin untuk lebih mendekatkan diri janin dengan orangtuanya dan lebih mengenal suara dari orangtuanya.
...orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin...
Bahkan orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin.
Indera Perasa
Indera perasa janin akan terbentuk pada minggu ke 13-15. Pada usia ini janin dapat merasakan substansi yang pahit dan manis. Jika, cairan ketuban yang dia rasakan manis, maka dia akan meminumnya dan menelannya. Namun jika air ketuban yang dia rasakan terasa pahit, janin akan meronta dan mengeluarkannya, serta janin akan menghentikan konsumsinya tsb..
Indera Penciuman
Indera penciuman akan terbentuk pada usia kehamilan 11 - 15 minggu. Ketika indera penciuman ini terbentuk, janin dapat mencium dari bau air ketuban yang baunya mirip seperti ibunya. Makanya ketika bayi terlahir, dalam beberapa jam ia akan mengenali siapa ibunya berdasar dari indera penciuman ini.
Indera Penglihatan
Dari awal kehamilan hingga usia ke 26 mata bayi akan selalu tertutup untuk memproduksi retina, namun meskipun demikian retina janin pada usia kehamilan 16 minggu dapat mendeteksi adanya pancaran sinar.
Pada usia kehamilan di minggu 27, janin mulai membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya untuk pertama kalinya. Mata janin dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam rahim ibunya, baik itu sinar matahari atau sinar lampu. Selain itu otak janin akan bereaksi terhadapa kelap-kelip cahaya
Jadi, janin dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga. Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin.
...manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin...
Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga dengan sengaja tidak membatasi diri. Maka dari itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin. [nala/bidanku.com]
Sumber :
http://www.voa-islam.com/muslimah/pendidikan/2010/04/20/5273/cara-berkomunikasi-dan-mendidik-janin-(bacaan-wajib-ibu-hamil/
20 April 2010
Berkomunikasi dengan anak sebetulnya sudah dapat dimulai sejak dini bahkan ketika anak masih menjadi janin dalam perut ibu. Dengan menyadari bahwa orangtua dapat berkomunikasi dengan janin dalam kandungan akan memberikan ikatan hubungan yang lebih dekat dan juga menjadi sebuah pengalaman yang begitu menyenangkan yang tidak dapat terlupakan.
Ada beberapa komunikasi yang dapat dilakukan orangtua kepada janin yang dikandungnya, tentunya dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pembentukan indera-indera janin, sehingga komunikasi dapat tepat dilakukan.
Indera Peraba
Indera Peraba ini berkembang sebelum minggu ke 8. Ketika janin bergerak dan telapak tangan atau kakinya tampak pada perut ibu, sentuhlah dia, berikan perasaan lembut dan kasih sayang kepadanya, sehingga ia merasakan kelembutan, rasa cinta dan kasih sayang dari orangtuanya. Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda.
...Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda...
Indera Pendengaran
Indera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke 8 dan selesai pembentukan pada minggu ke 24. Indera pendengaran ini juga dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik.
Janin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus. Selain itu janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat.
Pada minggu ke 25 janin sudah dapat mendengar dan mengenali suara orang-orang terdekatnya seperti ibu dan ayahnya. Lakukanlah komunikasi dengannya meskipun hanya satu arah, bertilawah quranlah orangtua, bacakan cerita atau berbicalah dengan janin untuk lebih mendekatkan diri janin dengan orangtuanya dan lebih mengenal suara dari orangtuanya.
...orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin...
Bahkan orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin.
Indera Perasa
Indera perasa janin akan terbentuk pada minggu ke 13-15. Pada usia ini janin dapat merasakan substansi yang pahit dan manis. Jika, cairan ketuban yang dia rasakan manis, maka dia akan meminumnya dan menelannya. Namun jika air ketuban yang dia rasakan terasa pahit, janin akan meronta dan mengeluarkannya, serta janin akan menghentikan konsumsinya tsb..
Indera Penciuman
Indera penciuman akan terbentuk pada usia kehamilan 11 - 15 minggu. Ketika indera penciuman ini terbentuk, janin dapat mencium dari bau air ketuban yang baunya mirip seperti ibunya. Makanya ketika bayi terlahir, dalam beberapa jam ia akan mengenali siapa ibunya berdasar dari indera penciuman ini.
Indera Penglihatan
Dari awal kehamilan hingga usia ke 26 mata bayi akan selalu tertutup untuk memproduksi retina, namun meskipun demikian retina janin pada usia kehamilan 16 minggu dapat mendeteksi adanya pancaran sinar.
Pada usia kehamilan di minggu 27, janin mulai membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya untuk pertama kalinya. Mata janin dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam rahim ibunya, baik itu sinar matahari atau sinar lampu. Selain itu otak janin akan bereaksi terhadapa kelap-kelip cahaya
Jadi, janin dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga. Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin.
...manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin...
Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga dengan sengaja tidak membatasi diri. Maka dari itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin. [nala/bidanku.com]
Sumber :
http://www.voa-islam.com/muslimah/pendidikan/2010/04/20/5273/cara-berkomunikasi-dan-mendidik-janin-(bacaan-wajib-ibu-hamil/
20 April 2010
Kehamilan dengan Pertumbuhan Janin Terhambat
Hamil, suatu yang indah dan pasti sebagian besar diharapkan oleh pasangan yang menikah, untuk meneruskan keturunan mereka. Kadang2 dalam kehamilan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Merasa sudah menjaga asupan nutrisi dengan baik, menjaga & merawat kehamilan dengan sebaik-baik mungkin. Membaca tulisan2 tentang kehamilan, dan bagaimana menjalaninya dengan benar. Berusaha mempersiapkan persalinan dengan sempurna.
Suatu saat ada kondisi yang membuat kita terhenyak, kenapa bayi saya tidak tumbuh dengan sempurna, kenapa terjadi pertumbuhan janin yang terhambat pada bayi saya ?
Apa sih pertumbuhan janin yang terhambat itu ( PJT/IUGR )?
Yuuk, kita lihat sama-sama…
Masalah bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu berat badan bayi kurang dari 2500 gram sampai saat ini masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal. Bayi berat lahir rendah mempunyai kemungkinan meninggal sebesar 5-30 kali dibanding bayi berat lahir normal.
Pertumbuhan janin terhambat disebabkan oleh banyak faktor. Kematian perinatal sering disebabkan oleh asfiksia saat lahir, aspirasi mekonium, perdarahan paru, hipotermia dan hipoglikemi. Pada PJT terdapata peningkatak kematian janin 6-8 kali dalam masa kehamilan dan 5 dalaii dalam masa persalinan.
Parameter klinik yang dapat digunakan untuk mendeteksi PJT misalnya ketidak sesuaian usia gestasi dengan besar uterus, laju pertumbuhan terhambat, atau pertambahan berat badan ibu yang kurang. Kejadian yang terbukti dengan cara ini hanya 10-25%, sehingga perlu digabung dengan pemeriksaan dan USG Doppler.
Definisi
Kelompok bayi yang beratnya dibawah persentil ke 10 untuk usia gestasionalnya.
Proses pertumbuhan sel-sel pada organ janin dan plasenta dapat dibagi dalam 3 fase yaitu :
1. Fase hiperplasia sel oto, terjadi pada 16 minggu pertama kehamilan, selama fase ini terjadi pertumbuha sel yang cepat
2. Fase hiperplasia dan hipertropi, terjadi pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, dimana terjadi peningkatan jumlah dan ukuran sel
3. Fase hipertropi, terjadi pada kehamilan 32 minggu sampai aterm, ditandai dengan meningkatnya dengan cepat ukuran sel, sedangkan proliferasi sel berkurang atau bahkan berhenti
Klasifikasi PJT
1. Pertumbuhan janin terhambat tipe I : simetris atau proporsional (kronis)
2. Pertumbuhan janin terhambat tipe II : Asimetris atau disproportional (akut)
Etiologi PJT
Meskipun sekitar 50% dari pertumbuhan janin terhambat belum diketahui penyebabnya namun ada beberapa faktor yang diketahui dapat menyebabkannya, Yaitu :
Pertumbuhan maternal yang kurang, infeksi janin, malformasi kongenital, kelainan kromosom, penyakit vaskuler, penyakit ginjal kronis, anemia, abnormalitas plasenta dan tali pusat, janin multipel(kembar).
Penyebab PJT ini dapat dibedakan berasal dari ibu, plasenta atau bayi.
Perkembangan PJT Intrauterin :
Peningkatan rasio berat plasenta terhadap berat lahir ditimbulkan oleh kondisi diet rendah nutrisi terutama protein
1. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan
Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblas dipengaruhi oleh makanan. Studi pada binatang menunjukkan bahwa kondisi kekurangan nutrisi sebelum implantasi bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan janin berat lahir rendah yang simetris. Hal sebaiknya terjadi kondisi percepatan pertumbuhan pada kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut
2. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan
Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta, tapi bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi. Didapati ukuran plasenta yang luas.
3. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan
Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi antara janin dengan plasenta. Efek kekurangan makan tergantung pada lamanya kekurangan. Pada kondisi akut terjadi perlambatan pertumbuhan dan kembali meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik. Pada kondisi kronis mungkin telah terjadi proses perlambatan pertumbuhan yang irreversibel.
Sumber :
http://botefilia.com/index.php/archives/2008/11/09/kehamilan-dengan-pertumbuhan-janin-terhambat/
9 November 2008
Suatu saat ada kondisi yang membuat kita terhenyak, kenapa bayi saya tidak tumbuh dengan sempurna, kenapa terjadi pertumbuhan janin yang terhambat pada bayi saya ?
Apa sih pertumbuhan janin yang terhambat itu ( PJT/IUGR )?
Yuuk, kita lihat sama-sama…
Masalah bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu berat badan bayi kurang dari 2500 gram sampai saat ini masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal. Bayi berat lahir rendah mempunyai kemungkinan meninggal sebesar 5-30 kali dibanding bayi berat lahir normal.
Pertumbuhan janin terhambat disebabkan oleh banyak faktor. Kematian perinatal sering disebabkan oleh asfiksia saat lahir, aspirasi mekonium, perdarahan paru, hipotermia dan hipoglikemi. Pada PJT terdapata peningkatak kematian janin 6-8 kali dalam masa kehamilan dan 5 dalaii dalam masa persalinan.
Parameter klinik yang dapat digunakan untuk mendeteksi PJT misalnya ketidak sesuaian usia gestasi dengan besar uterus, laju pertumbuhan terhambat, atau pertambahan berat badan ibu yang kurang. Kejadian yang terbukti dengan cara ini hanya 10-25%, sehingga perlu digabung dengan pemeriksaan dan USG Doppler.
Definisi
Kelompok bayi yang beratnya dibawah persentil ke 10 untuk usia gestasionalnya.
Proses pertumbuhan sel-sel pada organ janin dan plasenta dapat dibagi dalam 3 fase yaitu :
1. Fase hiperplasia sel oto, terjadi pada 16 minggu pertama kehamilan, selama fase ini terjadi pertumbuha sel yang cepat
2. Fase hiperplasia dan hipertropi, terjadi pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, dimana terjadi peningkatan jumlah dan ukuran sel
3. Fase hipertropi, terjadi pada kehamilan 32 minggu sampai aterm, ditandai dengan meningkatnya dengan cepat ukuran sel, sedangkan proliferasi sel berkurang atau bahkan berhenti
Klasifikasi PJT
1. Pertumbuhan janin terhambat tipe I : simetris atau proporsional (kronis)
2. Pertumbuhan janin terhambat tipe II : Asimetris atau disproportional (akut)
Etiologi PJT
Meskipun sekitar 50% dari pertumbuhan janin terhambat belum diketahui penyebabnya namun ada beberapa faktor yang diketahui dapat menyebabkannya, Yaitu :
Pertumbuhan maternal yang kurang, infeksi janin, malformasi kongenital, kelainan kromosom, penyakit vaskuler, penyakit ginjal kronis, anemia, abnormalitas plasenta dan tali pusat, janin multipel(kembar).
Penyebab PJT ini dapat dibedakan berasal dari ibu, plasenta atau bayi.
Perkembangan PJT Intrauterin :
Peningkatan rasio berat plasenta terhadap berat lahir ditimbulkan oleh kondisi diet rendah nutrisi terutama protein
1. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan
Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblas dipengaruhi oleh makanan. Studi pada binatang menunjukkan bahwa kondisi kekurangan nutrisi sebelum implantasi bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan janin berat lahir rendah yang simetris. Hal sebaiknya terjadi kondisi percepatan pertumbuhan pada kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut
2. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan
Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta, tapi bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi. Didapati ukuran plasenta yang luas.
3. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan
Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi antara janin dengan plasenta. Efek kekurangan makan tergantung pada lamanya kekurangan. Pada kondisi akut terjadi perlambatan pertumbuhan dan kembali meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik. Pada kondisi kronis mungkin telah terjadi proses perlambatan pertumbuhan yang irreversibel.
Sumber :
http://botefilia.com/index.php/archives/2008/11/09/kehamilan-dengan-pertumbuhan-janin-terhambat/
9 November 2008
Dehidrasi Ibu Hamil Beresiko Pada Janin
Selama masa kehamilan, air putih merupakan nutrisi yang paling kurang dimanfaatkan. Setelah pembuahan, kebutuhan air harus ditingkatkan karena diperlukan untuk pembelahan sel janin dan menaikkan volume darah ibu.
Rasa haus – yang dianggap sebagai indikator tak terpercaya – membuat gejala dehidrasi menjadi tidak jelas, dan dengan adanya minuman yang mungkin mengakibatkan dehidrasi, setiap ibu hamil perlu menambah asupan cairan.
Kristen Montgomery, Ph.D., RN, menulis dalam Journal of Perinatal Education, “Ibu hamil dan menyusui seharusnya didorong untuk meningkatkan asupan air putih dan cairan lainnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka … untuk mendukung sirkulasi janin, cairan amnion (cairan di dalam selaput ketuban), dan volume darah yang lebih tinggi.”
Dehidrasi merupakan sinyal bahwa air tidak tersedia untuk proses tubuh lainnya. Misalnya menurut AmericanPregnancy.org, dehidrasi pada ibu hamil dan menyusui disebabkan karena rendahnya cairan amnion.
Situs tersebut menyebutkan rendahnya amnion berisiko, “Tekanan pada organ janin dapat mengakibatkan cacat lahir, meningkatkan kemungkinan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan, hambatan pertumbuhan janin (intrauterine growth restriction atau IUGR), persalinan dini, dan komplikasi persalinan seperti pemampatan korda, cairan amnion bermekonium (meconium stained fluid ini biasanya dikaitkan dengan terhirup mekonium yang tercampur dalam cairan ketuban oleh janin, mekonium adalah tinja janin yang pertama) dan bedah caesar.”
Dalam artikel Raising Baby Green, penulis Alan Greene, M.D. meminta ibu hamil untuk mengingat bahwa plasenta mereka “menyediakan kira-kira satu cangkir air setiap jamnya” hanya untuk melengkapi cairan amnion di dalam kandungan. Jika ibu tidak minum air putih sebanyak itu, tidak mungkin secara tiba-tiba akan tersedia air untuk pertumbuhan bayinya.
Masa awal pertumbuhan janin membutuhkan sangat banyak air. F. Batmanghelidj, M.D., (Dr. B), seorang peneliti, penulis dan konsultan pengobatan alami atas kekuatan air putih terkemuka, dalam bukunya, Your Body’s Many Cries for Water dan Water for Health, for Healing, for Life, Dr. B menyampaikan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan air putih selama mengandung, atau jika belum, sebaiknya segera melakukannya.
Dia memaparkan, “Setiap kali sel ibu memberikan pertumbuhan pada sel janin, 75 persen atau lebih volume sel harus diisi dengan air. Pendek kata, pertumbuhan janin tergantung atas ketersediaan suplai air.”
“Selama fase perkembangan sel, air untuk pertumbuhan sel janin disediakan oleh ibu,” lanjut Dr. B. Dia menambahkan bahwa kebanyakan ibu hamil tidak menyesuaikan asupan air putih sampai kandungan berusia tiga bulan, sampai akhirnya mengalami dehidrasi.
Lebih parah lagi, kebanyakan ibu hamil telah mengalami dehidrasi sejak awal kehamilan. Salah satu perkiraannya, 75 persen dari populasi ibu hamil menderita dehidrasi kronis. Hampir semua ibu hamil tidak menyadari bahwa mereka telah kekurangan air. Gejala dehidrasi menurut klinik Mayo, antara lain kelelahan, sensitif dan sakit kepala. Kebanyakan ibu hamil tidak terpikir untuk minum air putih ketika mereka mengalami gejala tersebut.
Pakar kesehatan menyatakan haus bukan indikator yang dapat dipercaya. Pada saat seseorang merasa haus, beberapa sistem tubuh telah kekurangan air. Dr. B menyebutnya sebagai bentuk kronis dari “manajemen kekeringan”. Kekacauan lain terletak pada pemahaman bahwa ketika haus, kita dapat menggantikannya dengan teh, kopi atau minum-an yang mengandung alkohol. Ini kesalahan yang umum,” katanya.
Ibu hamil dapat menambahkan morning sickness (rasa mual dan muntah, biasanya terjadi di pagi hari pada kehamilan trisemester pertama) ke dalam daftar gejala dehidrasi. Dr. B menulis, “Morning sickness adalah sinyal kehausan dari janin maupun ibunya. Ini adalah sinyal dehidrasi paling awal dari ibu dan janinnya.”
Mata bengkak, pergelangan kaki bengkak dan penimbunan cairan abnormal (edema) adalah sinyal-sinyal dehidrasi selama masa kehamilan, kata Dr. B. Dia bukan satu-satunya pakar kesehatan yang merekomendasikan ibu hamil minum air putih untuk melatih tubuh mereka bahwa tidak apa-apa membiarkan beberapa bagian keluar. Sebagai komplikasi penyimpanan cairan penyebab dehidrasi, Dr. B mengatakan hal itu menyebabkan hipertensi, yang berkomplikasi pada 6 - 10 persen dari semua kehamilan.
Paul Chek, HHP mengatakan, “Sari buah olahan benar-benar tidak dapat menggantikan air putih.” Minuman yang melalui proses pasteurisasi, kehilangan nutrisi, dan jus berkandungan nutrisi sintetis murah lebih banyak racun daripada nutrisinya, lanjutnya di suatu program radio You Are What You Eat.
Chek mengatakan pada pendengarnya bahwa minum sari buah sebenarnya membuat seseorang perlu minum air putih tambahan untuk mencerna sari buah. “Jadi ketika Anda meminum segelas sari buah, berpikirlah bila Anda sedang mendehidrasi diri Anda, Anda benar-benar sedang membuat periode dehidrasi di mana tubuh menarik air dari jaringan-jaringan yang sedang bekerja,” kata Chek. Hanya jus sayur dan buah segar yang mengandung cukup nutrisi untuk menjamin kehilangan air putih. Untuk menghindari kehilangan nutrisi, bagus untuk meminum jus buah dan sayur dalam waktu satu menit setelah pembuatan jus selesai.
Chek merekomendasikan minum air filter murni atau satu botol kaca air sumur artesis. Menghindari barang-barang berbahan dasar plastik telah diakui sebagai hal penting bagi ibu hamil. Dr. B merekomendasikan untuk mendapatkan urin yang jernih sebagai tanda seseorang telah minum cukup air. Keduanya merekomendasikan menambahkan sejumput garam laut tanpa olahan ke air putih untuk memastikan bahwa air meresap ke dalam sel dan bereaksi secara tepat. (James Goodlatte/The Epoch Times/feb)
James Goodlatte, B.S. dalam kinesiologi (studi yang mempelajari mekanisme pergerakan tubuh), adalah seorang pelatih pribadi bersertifikat NASM dan praktisi kesehatan holistik CHEK yang mengajar ibu hamil bagaimana mengasuh bayi super.
Emailnya FitForBirth@gmail.com
Sumber :
http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/13146-dehidrasi-ibu-hamil-beresiko-pada-janin
30 April 2010
Rasa haus – yang dianggap sebagai indikator tak terpercaya – membuat gejala dehidrasi menjadi tidak jelas, dan dengan adanya minuman yang mungkin mengakibatkan dehidrasi, setiap ibu hamil perlu menambah asupan cairan.
Kristen Montgomery, Ph.D., RN, menulis dalam Journal of Perinatal Education, “Ibu hamil dan menyusui seharusnya didorong untuk meningkatkan asupan air putih dan cairan lainnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka … untuk mendukung sirkulasi janin, cairan amnion (cairan di dalam selaput ketuban), dan volume darah yang lebih tinggi.”
Dehidrasi merupakan sinyal bahwa air tidak tersedia untuk proses tubuh lainnya. Misalnya menurut AmericanPregnancy.org, dehidrasi pada ibu hamil dan menyusui disebabkan karena rendahnya cairan amnion.
Situs tersebut menyebutkan rendahnya amnion berisiko, “Tekanan pada organ janin dapat mengakibatkan cacat lahir, meningkatkan kemungkinan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan, hambatan pertumbuhan janin (intrauterine growth restriction atau IUGR), persalinan dini, dan komplikasi persalinan seperti pemampatan korda, cairan amnion bermekonium (meconium stained fluid ini biasanya dikaitkan dengan terhirup mekonium yang tercampur dalam cairan ketuban oleh janin, mekonium adalah tinja janin yang pertama) dan bedah caesar.”
Dalam artikel Raising Baby Green, penulis Alan Greene, M.D. meminta ibu hamil untuk mengingat bahwa plasenta mereka “menyediakan kira-kira satu cangkir air setiap jamnya” hanya untuk melengkapi cairan amnion di dalam kandungan. Jika ibu tidak minum air putih sebanyak itu, tidak mungkin secara tiba-tiba akan tersedia air untuk pertumbuhan bayinya.
Masa awal pertumbuhan janin membutuhkan sangat banyak air. F. Batmanghelidj, M.D., (Dr. B), seorang peneliti, penulis dan konsultan pengobatan alami atas kekuatan air putih terkemuka, dalam bukunya, Your Body’s Many Cries for Water dan Water for Health, for Healing, for Life, Dr. B menyampaikan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan air putih selama mengandung, atau jika belum, sebaiknya segera melakukannya.
Dia memaparkan, “Setiap kali sel ibu memberikan pertumbuhan pada sel janin, 75 persen atau lebih volume sel harus diisi dengan air. Pendek kata, pertumbuhan janin tergantung atas ketersediaan suplai air.”
“Selama fase perkembangan sel, air untuk pertumbuhan sel janin disediakan oleh ibu,” lanjut Dr. B. Dia menambahkan bahwa kebanyakan ibu hamil tidak menyesuaikan asupan air putih sampai kandungan berusia tiga bulan, sampai akhirnya mengalami dehidrasi.
Lebih parah lagi, kebanyakan ibu hamil telah mengalami dehidrasi sejak awal kehamilan. Salah satu perkiraannya, 75 persen dari populasi ibu hamil menderita dehidrasi kronis. Hampir semua ibu hamil tidak menyadari bahwa mereka telah kekurangan air. Gejala dehidrasi menurut klinik Mayo, antara lain kelelahan, sensitif dan sakit kepala. Kebanyakan ibu hamil tidak terpikir untuk minum air putih ketika mereka mengalami gejala tersebut.
Pakar kesehatan menyatakan haus bukan indikator yang dapat dipercaya. Pada saat seseorang merasa haus, beberapa sistem tubuh telah kekurangan air. Dr. B menyebutnya sebagai bentuk kronis dari “manajemen kekeringan”. Kekacauan lain terletak pada pemahaman bahwa ketika haus, kita dapat menggantikannya dengan teh, kopi atau minum-an yang mengandung alkohol. Ini kesalahan yang umum,” katanya.
Ibu hamil dapat menambahkan morning sickness (rasa mual dan muntah, biasanya terjadi di pagi hari pada kehamilan trisemester pertama) ke dalam daftar gejala dehidrasi. Dr. B menulis, “Morning sickness adalah sinyal kehausan dari janin maupun ibunya. Ini adalah sinyal dehidrasi paling awal dari ibu dan janinnya.”
Mata bengkak, pergelangan kaki bengkak dan penimbunan cairan abnormal (edema) adalah sinyal-sinyal dehidrasi selama masa kehamilan, kata Dr. B. Dia bukan satu-satunya pakar kesehatan yang merekomendasikan ibu hamil minum air putih untuk melatih tubuh mereka bahwa tidak apa-apa membiarkan beberapa bagian keluar. Sebagai komplikasi penyimpanan cairan penyebab dehidrasi, Dr. B mengatakan hal itu menyebabkan hipertensi, yang berkomplikasi pada 6 - 10 persen dari semua kehamilan.
Paul Chek, HHP mengatakan, “Sari buah olahan benar-benar tidak dapat menggantikan air putih.” Minuman yang melalui proses pasteurisasi, kehilangan nutrisi, dan jus berkandungan nutrisi sintetis murah lebih banyak racun daripada nutrisinya, lanjutnya di suatu program radio You Are What You Eat.
Chek mengatakan pada pendengarnya bahwa minum sari buah sebenarnya membuat seseorang perlu minum air putih tambahan untuk mencerna sari buah. “Jadi ketika Anda meminum segelas sari buah, berpikirlah bila Anda sedang mendehidrasi diri Anda, Anda benar-benar sedang membuat periode dehidrasi di mana tubuh menarik air dari jaringan-jaringan yang sedang bekerja,” kata Chek. Hanya jus sayur dan buah segar yang mengandung cukup nutrisi untuk menjamin kehilangan air putih. Untuk menghindari kehilangan nutrisi, bagus untuk meminum jus buah dan sayur dalam waktu satu menit setelah pembuatan jus selesai.
Chek merekomendasikan minum air filter murni atau satu botol kaca air sumur artesis. Menghindari barang-barang berbahan dasar plastik telah diakui sebagai hal penting bagi ibu hamil. Dr. B merekomendasikan untuk mendapatkan urin yang jernih sebagai tanda seseorang telah minum cukup air. Keduanya merekomendasikan menambahkan sejumput garam laut tanpa olahan ke air putih untuk memastikan bahwa air meresap ke dalam sel dan bereaksi secara tepat. (James Goodlatte/The Epoch Times/feb)
James Goodlatte, B.S. dalam kinesiologi (studi yang mempelajari mekanisme pergerakan tubuh), adalah seorang pelatih pribadi bersertifikat NASM dan praktisi kesehatan holistik CHEK yang mengajar ibu hamil bagaimana mengasuh bayi super.
Emailnya FitForBirth@gmail.com
Sumber :
http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/13146-dehidrasi-ibu-hamil-beresiko-pada-janin
30 April 2010
Janin Laki-laki Lebih Tahan Stres Ketimbang Janin Perempuan
-Kalimat "ibu hamil tak boleh stres karena bayi bisa ikut stress" tampaknya harus sedikit diralat, dengan menambahkan kalimat "kecuali janinnya laki-laki".
Penelitian terbaru para pakar kesehatan di University of Adelaide di Australia Selatan membuktikan, janin laki-laki mengabaikan respons terhadap stres ibunya- tidak seperti perempuan, yang sangat sensitif terhadap itu. Penemuan ini bisa mengarah pada pengobatan yang lebih baik untuk janin laki-laki berisiko lahir prematur.
Mengapa stres bisa menular pada ibu ke janin? Wanita hamil menghasilkan hormon stres kortisol, yang dapat melewati plasenta. Tapi selama ini masih belum jelas bagaimana ini mempengaruhi perkembangan janin, dan apakah janin wanita dan pria merespons berbeda terhadap hormon ini. Selama serangan asma, tingginya tingkat kortisol dilepaskan.
Maka, Vicki Clifton dan rekan-rekannya di University of Adelaide menyelidiki pengaruh kortisol pada janin dengan mengikuti 123 wanita penderita asma dan 51 wanita sehat selama kehamilan mereka. Tim ini merekam tingkat keparahan asma setiap wanita dan obatnya pada pekan ke-12, 18, dan 30 kehamilan.
Empat puluh lima menit setelah wanita melahirkan, Clifton dan timnya mengukur kortisol dalam darah tali pusat dan plasenta untuk menganalisis ekspresi gen yang berhubungan dengan respons stres. Dia juga mencatat jenis kelamin bayi yang baru lahir dan berat lahir.
Bayi perempuan yang dilahirkan oleh wanita dengan asma sedang hingga berat memiliki tingkat kortisol dalam darah tali mereka - rata-rata dari 245 milimol per liter - dibandingkan dengan bayi perempuan dilahirkan ibu dengan kecenderungan asma rendah hingga sedang, yang rata-rata 202 dan 209 milimol per liter masing-masing.
Namun, tidak ada perbedaan dalam tingkat kortisol diamati pada bayi laki-laki lahir.
Tim juga mengamati bahwa 22,5 persen dari bayi perempuan yang dilahirkan oleh wanita penderita asma yang kecil serangannya dalam usia kehamilan mereka, memiliki berat paling ringan 10 persen dari semua bayi yang lahir di seluruh dunia. Sekali lagi, tidak ada perbedaan yang diamati pada anak laki-laki dari kelompok baik.
"Wanita sangat sensitif terhadap apa yang terjadi dalam tubuh ibu, tapi laki-laki abaikan saja," kata Clifton, yang mempresentasikan hasil penelitiannya di University of Adelaide pekan lalu.
Berat lahir rendah dikaitkan dengan hipertensi, diabetes dan depresi pada masa dewasa, tetapi janin yang lebih kecil berupaya lebih baik dengan kesulitan dalam rahim, seperti penurunan gizi selama serangan asma. Tetapi janin laki-laki mengambil risiko, kata Clifton, mengabaikan peningkatan kortisol dan terus tumbuh pada kecepatan biasa.
"Pasti ada beberapa manfaat yang lebih besar pada bayi aki-laki saat lahir, dan ini adalah bernilai," kata Tim Moss, seorang ahli fisiologi kehamilan di Monash University di Melbourne, Australia. Moss mengatakan penelitian ini mempunyai aplikasi klinis penting yang "bisa membantu kita untuk mengurangi kerentanan bayi."
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: New Scientist
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/kesehatan/10/07/21/125772-janin-lakilaki-lebih-tahan-stres-ketimbang-janin-perempuan
21 Juli 2010
Penelitian terbaru para pakar kesehatan di University of Adelaide di Australia Selatan membuktikan, janin laki-laki mengabaikan respons terhadap stres ibunya- tidak seperti perempuan, yang sangat sensitif terhadap itu. Penemuan ini bisa mengarah pada pengobatan yang lebih baik untuk janin laki-laki berisiko lahir prematur.
Mengapa stres bisa menular pada ibu ke janin? Wanita hamil menghasilkan hormon stres kortisol, yang dapat melewati plasenta. Tapi selama ini masih belum jelas bagaimana ini mempengaruhi perkembangan janin, dan apakah janin wanita dan pria merespons berbeda terhadap hormon ini. Selama serangan asma, tingginya tingkat kortisol dilepaskan.
Maka, Vicki Clifton dan rekan-rekannya di University of Adelaide menyelidiki pengaruh kortisol pada janin dengan mengikuti 123 wanita penderita asma dan 51 wanita sehat selama kehamilan mereka. Tim ini merekam tingkat keparahan asma setiap wanita dan obatnya pada pekan ke-12, 18, dan 30 kehamilan.
Empat puluh lima menit setelah wanita melahirkan, Clifton dan timnya mengukur kortisol dalam darah tali pusat dan plasenta untuk menganalisis ekspresi gen yang berhubungan dengan respons stres. Dia juga mencatat jenis kelamin bayi yang baru lahir dan berat lahir.
Bayi perempuan yang dilahirkan oleh wanita dengan asma sedang hingga berat memiliki tingkat kortisol dalam darah tali mereka - rata-rata dari 245 milimol per liter - dibandingkan dengan bayi perempuan dilahirkan ibu dengan kecenderungan asma rendah hingga sedang, yang rata-rata 202 dan 209 milimol per liter masing-masing.
Namun, tidak ada perbedaan dalam tingkat kortisol diamati pada bayi laki-laki lahir.
Tim juga mengamati bahwa 22,5 persen dari bayi perempuan yang dilahirkan oleh wanita penderita asma yang kecil serangannya dalam usia kehamilan mereka, memiliki berat paling ringan 10 persen dari semua bayi yang lahir di seluruh dunia. Sekali lagi, tidak ada perbedaan yang diamati pada anak laki-laki dari kelompok baik.
"Wanita sangat sensitif terhadap apa yang terjadi dalam tubuh ibu, tapi laki-laki abaikan saja," kata Clifton, yang mempresentasikan hasil penelitiannya di University of Adelaide pekan lalu.
Berat lahir rendah dikaitkan dengan hipertensi, diabetes dan depresi pada masa dewasa, tetapi janin yang lebih kecil berupaya lebih baik dengan kesulitan dalam rahim, seperti penurunan gizi selama serangan asma. Tetapi janin laki-laki mengambil risiko, kata Clifton, mengabaikan peningkatan kortisol dan terus tumbuh pada kecepatan biasa.
"Pasti ada beberapa manfaat yang lebih besar pada bayi aki-laki saat lahir, dan ini adalah bernilai," kata Tim Moss, seorang ahli fisiologi kehamilan di Monash University di Melbourne, Australia. Moss mengatakan penelitian ini mempunyai aplikasi klinis penting yang "bisa membantu kita untuk mengurangi kerentanan bayi."
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: New Scientist
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/kesehatan/10/07/21/125772-janin-lakilaki-lebih-tahan-stres-ketimbang-janin-perempuan
21 Juli 2010
Janin juga Punya Perasaan
IBU hamil hendaknya memperlakukan janinnya dengan baik. "Soalnya, perlakuan ibu semasa hamil akan mempengaruhi keseluruhan hidup bayinya kelak. Terutama, sifat dan tabiat," kata dr Hermanto T.J SpOG(K).
Bisa dikatakan, proses kehamilan merupakan window of opportunity alias dengan hamil, maka ibu mendapat kesempatan untuk memberikan perlakuan baik bagi janinnya. Artinya, bila semasa hamil ibu berperilaku baik, maka janin akan mempunyai attitude yang baik pula sepanjang hidupnya. Hal tersebut berlaku sebaliknya.
Rahim, menurut Hermanto, bukan sekadar waiting room bagi janin selama sembilan bulan sepuluh hari. Sebab, sebenarnya, janin sudah tercipta sebagai manusia yang lengkap dengan perasaan. Hermanto mencontohkan dua kasus. Agni (nama samaran, Red.), bayi cantik berusia 3 bulan sejak lahir tak pernah mau disusui ibunya. Ketika dicoba disusui wanita lain, Agni tak menolak. Kasus kedua, setahun lalu ada ibu muda melakukan pemeriksaan USG di RSU dr Soetomo. Saat janin terlihat di layar, ia seperti menyunggingkan senyum. Hingga sekarang gambar janin tersenyum itu terus disimpan Hermanto, dokter yang menangani kehamilan perempuan itu.
Setelah ditelusuri, ternyata kedua bayi itu memiliki latar belakang yang berbeda. Agni
adalah unwanted child, tak pernah diinginkan ibunya. "Semasa hamil ibunya sering ngomel dan mengeluh atas kehamilannya," ujar Hermanto. Sedangkan kasus kedua, jauh lebih beruntung karena memiliki orang tua yang memperlakukan si mungil dengan baik. Seperti, sering mengajak janin berbincang-bincang dan memperdengarkan karya Mozart. "Jangan lupa, janin juga membutuhkan diajak berkomunikasi agar tercipta ikatan batin (bonding) sejak dini," jelas dokter berusia 41 tahun itu.
Dia menambahkan, janin mempunyai tiga kemampuan semasa dalam kandungan. Yaitu, kemampuan bertahan hidup, kemampuan untuk belajar dan memiliki perasaan. Dalam hal ini, janin punya kemampuan untuk menangkap getaran-getaran yang terjadi di dunia luar. Seperti, mendengar musik, obrolan hingga mengerti hal-hal yang dirasakan sang ibu. "Perlu diketahui, janin tahu ketika ibunya marah, sedih ataupun gelisah. Hal-hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi psikologis janin hingga lahir dan tumbuh dewasa," tukas spesialis kebidanan dan kandungan RSU dr Soetomo Surabaya ini.
Saat janin berusia 18 minggu, dia sudah bisa mendengar. "Sebab, telinga adalah organ pertama yang terbentuk dengan sempurna," paparnya. Bagi orang tua yang menginginkan anak dengan good attitude, tak ada salahnya lebih peka dalam memperlakukan si mungil sejak dalam kandungan. (jpnn)
Sumber :
http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Keluarga&id=34837
16 Mei 2005
Bisa dikatakan, proses kehamilan merupakan window of opportunity alias dengan hamil, maka ibu mendapat kesempatan untuk memberikan perlakuan baik bagi janinnya. Artinya, bila semasa hamil ibu berperilaku baik, maka janin akan mempunyai attitude yang baik pula sepanjang hidupnya. Hal tersebut berlaku sebaliknya.
Rahim, menurut Hermanto, bukan sekadar waiting room bagi janin selama sembilan bulan sepuluh hari. Sebab, sebenarnya, janin sudah tercipta sebagai manusia yang lengkap dengan perasaan. Hermanto mencontohkan dua kasus. Agni (nama samaran, Red.), bayi cantik berusia 3 bulan sejak lahir tak pernah mau disusui ibunya. Ketika dicoba disusui wanita lain, Agni tak menolak. Kasus kedua, setahun lalu ada ibu muda melakukan pemeriksaan USG di RSU dr Soetomo. Saat janin terlihat di layar, ia seperti menyunggingkan senyum. Hingga sekarang gambar janin tersenyum itu terus disimpan Hermanto, dokter yang menangani kehamilan perempuan itu.
Setelah ditelusuri, ternyata kedua bayi itu memiliki latar belakang yang berbeda. Agni
adalah unwanted child, tak pernah diinginkan ibunya. "Semasa hamil ibunya sering ngomel dan mengeluh atas kehamilannya," ujar Hermanto. Sedangkan kasus kedua, jauh lebih beruntung karena memiliki orang tua yang memperlakukan si mungil dengan baik. Seperti, sering mengajak janin berbincang-bincang dan memperdengarkan karya Mozart. "Jangan lupa, janin juga membutuhkan diajak berkomunikasi agar tercipta ikatan batin (bonding) sejak dini," jelas dokter berusia 41 tahun itu.
Dia menambahkan, janin mempunyai tiga kemampuan semasa dalam kandungan. Yaitu, kemampuan bertahan hidup, kemampuan untuk belajar dan memiliki perasaan. Dalam hal ini, janin punya kemampuan untuk menangkap getaran-getaran yang terjadi di dunia luar. Seperti, mendengar musik, obrolan hingga mengerti hal-hal yang dirasakan sang ibu. "Perlu diketahui, janin tahu ketika ibunya marah, sedih ataupun gelisah. Hal-hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi psikologis janin hingga lahir dan tumbuh dewasa," tukas spesialis kebidanan dan kandungan RSU dr Soetomo Surabaya ini.
Saat janin berusia 18 minggu, dia sudah bisa mendengar. "Sebab, telinga adalah organ pertama yang terbentuk dengan sempurna," paparnya. Bagi orang tua yang menginginkan anak dengan good attitude, tak ada salahnya lebih peka dalam memperlakukan si mungil sejak dalam kandungan. (jpnn)
Sumber :
http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Keluarga&id=34837
16 Mei 2005
Janin pun Tertawa dan Menangis
Oleh Chem. Gamal Abdel-Nasser
Dalam surat Al-Najm Allah berfirman tentang diri-Nya sendiri, “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43)
Ayat ini berisi indikasi ilmiah yang sangat bagus tentang fakta ditemukan akhir-akhir ini bahwa janin memiliki ekspresi wajah ketika dia berada di dalam rahim ibunya, tanpa diajari untuk melakukannya.
Keajaiban penciptaan manusia terungkap melalui tahap-tahap perkembangan janin yang digambarkan oleh Al-Quran. Ia dimulai dengan pembentukan sel-sel germinal pada orang tuanya. Ketika sperma bertemu dengan ovum, maka keduanya membentuk zigot (nutfah amsyaj) yang kemudian menjadi gumpalan seperti lintah (‘alaqah) kemudian menjadi segumpal daging sekunyahan (mudghah), lalu berubah menjadi tulang yang tertutup dengan daging. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan, sel-sel tumbuh menjadi makhluk lain yang dinamis dan bergerak dalam rahim ibunya, dengan ekspresi wajah terlihat jelas. Setelah revolusi teknologi terjadi akhir-akhir ini hingga diciptakan sebuah alat scan embrio, maka kita sekarang dapat melihat embrio tersenyum dan menangis dalam perut ibu sebelum mereka melihat cahaya di bumi.
Ada beberapa model pemindaian medis dan kebidanan pada USG. Standar diagnostik umum kebidanan adalah pemindaian model 2D. Dalam pemindaian janin 3D bukan gelombang suara yang dikirim langsung ke bawah dan dipantulkan kembali, tetapi dikirim pada sudut yang berbeda. Gema yang kembali diproses oleh program komputer yang canggih sehingga menghasilkan volume gambar tiga dimensi dari permukaan janin atau organ internal, cara yang sama yang digunakan alat CT scan untuk membangun sebuah gambar dari beberapa x-ray. 3D ultrasound memungkinkan kita untuk melihat lebar, tinggi dan kedalaman gambar dalam banyak cara yang sama seperti film 3D tapi tidak ada gerakan ditampilkan. Sedangkan model 4D ultrasound menambahan gerakan dengan merangkai 3D ultrasound secara berturut-turut.
3D USG pertama kali dikembangkan oleh Olaf von Ramm dan Stephen Smith di Duke University di tahun 1987.
Teknologi ini digunakan di bidang kegiatan penelitian intensif, terutama scan terhadap anomali janin. Tetapi ada juga masyarakat umum menggunakan, dan terbukti scan ini dapat memperbaiki ikatan janin-ibu. Scan 4D bayi mirip dengan scan 3D, hanya scan 4D menunjukkan gerakan janin seperti dalam bentuk video.
Ekspresi wajah bayi tidak meniru ibunya
Teknik pemindaian termodern telah menghasilkan gambar yang menakjubkan dari dalam rahim yang menunjukkan bahwa bayi rupanya tersenyum dan menangis. Hingga kini, para dokter tidak berpikir bahwa bayi tidak berekspresi sampai setelah kelahiran. Mereka meyakini bahwa bayi belajar untuk tersenyum dengan meniru ibunya. Bayi biasanya tidak tersenyum setelah lahir sampai mereka berusia sekitar enam minggu.
Ilmuwan bukan satu-satunya yang terkejut oleh gambar ini, tetapi orang-orang biasa lebih terkejut. Foto-foto ini benar-benar membangkitkan dalam jiwa manusia rasa kagum yang luas biasa terhadap ciptaan Allah. Gambar-gambar tersebut dapat memicu emosi belas kasih orang tua dan gembira ketika melihat janin tersenyum, dan emosi belas kasih ketika anda melihat janin menangis.
Pada emosi ini, sebuah pertanyaan penting harus diajukan: jika janin masih dalam rahim ibunya dan ia tidak melihat cahaya lagi, tidak melihat ibunya menangis atau tersenyum, lalu siapa yang mengajarkan janin ini menangis dan tersenyum? Pertanyaan ini bahkan dilontarkan oleh para ilmuwan. Profesor Stuart Campbell mengatakan, “Ada apa di balik senyum itu? Tentu saja, saya tidak bisa menjawabnya. Tapi, muncul sudut dan tonjolan pipi ... aku pikir itu pasti ada indikasi kepuasan dalam sebuah lingkungan yang bebas stres. “
Tapi, pertanyaan itu dijawab oleh Al-Qur’an. Allah berfirman, “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43) Allah adalah Dzat yang membuat embrio tersenyum dan menangis. Kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya sejalan dengan Quran, tetapi Al-Qur’an juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan para ilmuwan.
Menangis dan Kehidupan
Ayat ini merupakan indikasi yang kuat kepada semua orang bahwa yang memberikan kita kemampuan untuk tertawa dan menangis adalah Allah (SWT). Tetapi, kalau kita bisa berpersepsi bahwa kemampuan tertawa merupakan nikmat dari Allah kepada kita, lalu bagaimana mungkin kemampuan menangis juga merupakan anugerah dari Tuhan?
Jika kita berpikir tentang satu momen dalam kehidupan kita, kita akan menemukan bahwa karunia terbesar Allah kepada kita menangis. Momen tersebut adalah adalah saat pertama dalam hidup kita, saat di mana kita tiba ke dunia ini. kalau kita tidak menangis pada saat ini, maka hidup kita berakhir.
Tersenyum, lega, selamat dan tepuk tangan tidak mulai ketika seorang anak dilahirkan - mereka mulai saat itu menangis. Tanpa menangis, ruangan menjadi semakin diam dan semakin cemas suasana hati, dan untuk alasan yang baik - menangis adalah tanda yang sangat positif yang baru, hidup sehat. Banyak faktor dan interaksi yang kompleks masuk ke produksi suara yang mengumumkan gembira, sehat melahirkan. [4]
Mengapa bayi harus menangis?
Pertukaran oksigen di paru-paru terjadi pada membran seperti balon kecil yang disebut alveoli. Ia melekat pada cabang-cabang bagian bronkial. Alveoli ini akan mengembang dan mengempis bersamaan dengan bayi menghisap dan membuang napasnya.
Semua orang tahu bahwa meniup sebuah balon untuk pertama kalinya itu sangat sulit. Kenapa? Untuk satu hal, tekanan yang diberikan tidak menciptakan banyak ketegangan di dinding balon kecil untuk memulai proses peregangan yang diperlukan untuk inflasi.
Menurut hukum Laplace, tekanan distensi pada obyek berongga yang diregangkan adalah sama dengan tegangan dalam dinding dibagi oleh 2 jaringan kelengkungan utama dari obyek. Jika untuk mengatasi elastisitas balon besar dan memperluasnya itu dibutuhkan tekanan tertentu, maka untuk memperluas balon yang lebih kecil dibutuhkan lebih banyak tekanan. Semua ini menyulitkan bayi untuk mengambil napas pertama pada paru-paru yang terdiri dari balon-balon kecil! Alveoli paru-paru yang kempes pada janin harus dipompa dalam proses pernapasan. Jadi, cara tradisional dengan memukul bagian bawah bayi yang baru lahir itu bertujuan untuk membuat dirinya mampu menghasilkan napas pertama. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bayi prematur dapat diatasi dengan memberi cairan surfaktan untuk melapisi alveoli sehingga memberi dindingnya memiliki ketegangan yang tepat.
Itulah karunia yang besar dari Allah (SWT) sehingga kita mampu tertawa dan menangis. “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43)
Sumber :
http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/chem-gamal-abdel-nasser-siapa-yang-membuat-janin-tertawa-dan-menangis.htm
26 April 2010
Dalam surat Al-Najm Allah berfirman tentang diri-Nya sendiri, “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43)
Ayat ini berisi indikasi ilmiah yang sangat bagus tentang fakta ditemukan akhir-akhir ini bahwa janin memiliki ekspresi wajah ketika dia berada di dalam rahim ibunya, tanpa diajari untuk melakukannya.
Keajaiban penciptaan manusia terungkap melalui tahap-tahap perkembangan janin yang digambarkan oleh Al-Quran. Ia dimulai dengan pembentukan sel-sel germinal pada orang tuanya. Ketika sperma bertemu dengan ovum, maka keduanya membentuk zigot (nutfah amsyaj) yang kemudian menjadi gumpalan seperti lintah (‘alaqah) kemudian menjadi segumpal daging sekunyahan (mudghah), lalu berubah menjadi tulang yang tertutup dengan daging. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan, sel-sel tumbuh menjadi makhluk lain yang dinamis dan bergerak dalam rahim ibunya, dengan ekspresi wajah terlihat jelas. Setelah revolusi teknologi terjadi akhir-akhir ini hingga diciptakan sebuah alat scan embrio, maka kita sekarang dapat melihat embrio tersenyum dan menangis dalam perut ibu sebelum mereka melihat cahaya di bumi.
Ada beberapa model pemindaian medis dan kebidanan pada USG. Standar diagnostik umum kebidanan adalah pemindaian model 2D. Dalam pemindaian janin 3D bukan gelombang suara yang dikirim langsung ke bawah dan dipantulkan kembali, tetapi dikirim pada sudut yang berbeda. Gema yang kembali diproses oleh program komputer yang canggih sehingga menghasilkan volume gambar tiga dimensi dari permukaan janin atau organ internal, cara yang sama yang digunakan alat CT scan untuk membangun sebuah gambar dari beberapa x-ray. 3D ultrasound memungkinkan kita untuk melihat lebar, tinggi dan kedalaman gambar dalam banyak cara yang sama seperti film 3D tapi tidak ada gerakan ditampilkan. Sedangkan model 4D ultrasound menambahan gerakan dengan merangkai 3D ultrasound secara berturut-turut.
3D USG pertama kali dikembangkan oleh Olaf von Ramm dan Stephen Smith di Duke University di tahun 1987.
Teknologi ini digunakan di bidang kegiatan penelitian intensif, terutama scan terhadap anomali janin. Tetapi ada juga masyarakat umum menggunakan, dan terbukti scan ini dapat memperbaiki ikatan janin-ibu. Scan 4D bayi mirip dengan scan 3D, hanya scan 4D menunjukkan gerakan janin seperti dalam bentuk video.
Ekspresi wajah bayi tidak meniru ibunya
Teknik pemindaian termodern telah menghasilkan gambar yang menakjubkan dari dalam rahim yang menunjukkan bahwa bayi rupanya tersenyum dan menangis. Hingga kini, para dokter tidak berpikir bahwa bayi tidak berekspresi sampai setelah kelahiran. Mereka meyakini bahwa bayi belajar untuk tersenyum dengan meniru ibunya. Bayi biasanya tidak tersenyum setelah lahir sampai mereka berusia sekitar enam minggu.
Ilmuwan bukan satu-satunya yang terkejut oleh gambar ini, tetapi orang-orang biasa lebih terkejut. Foto-foto ini benar-benar membangkitkan dalam jiwa manusia rasa kagum yang luas biasa terhadap ciptaan Allah. Gambar-gambar tersebut dapat memicu emosi belas kasih orang tua dan gembira ketika melihat janin tersenyum, dan emosi belas kasih ketika anda melihat janin menangis.
Pada emosi ini, sebuah pertanyaan penting harus diajukan: jika janin masih dalam rahim ibunya dan ia tidak melihat cahaya lagi, tidak melihat ibunya menangis atau tersenyum, lalu siapa yang mengajarkan janin ini menangis dan tersenyum? Pertanyaan ini bahkan dilontarkan oleh para ilmuwan. Profesor Stuart Campbell mengatakan, “Ada apa di balik senyum itu? Tentu saja, saya tidak bisa menjawabnya. Tapi, muncul sudut dan tonjolan pipi ... aku pikir itu pasti ada indikasi kepuasan dalam sebuah lingkungan yang bebas stres. “
Tapi, pertanyaan itu dijawab oleh Al-Qur’an. Allah berfirman, “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43) Allah adalah Dzat yang membuat embrio tersenyum dan menangis. Kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya sejalan dengan Quran, tetapi Al-Qur’an juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan para ilmuwan.
Menangis dan Kehidupan
Ayat ini merupakan indikasi yang kuat kepada semua orang bahwa yang memberikan kita kemampuan untuk tertawa dan menangis adalah Allah (SWT). Tetapi, kalau kita bisa berpersepsi bahwa kemampuan tertawa merupakan nikmat dari Allah kepada kita, lalu bagaimana mungkin kemampuan menangis juga merupakan anugerah dari Tuhan?
Jika kita berpikir tentang satu momen dalam kehidupan kita, kita akan menemukan bahwa karunia terbesar Allah kepada kita menangis. Momen tersebut adalah adalah saat pertama dalam hidup kita, saat di mana kita tiba ke dunia ini. kalau kita tidak menangis pada saat ini, maka hidup kita berakhir.
Tersenyum, lega, selamat dan tepuk tangan tidak mulai ketika seorang anak dilahirkan - mereka mulai saat itu menangis. Tanpa menangis, ruangan menjadi semakin diam dan semakin cemas suasana hati, dan untuk alasan yang baik - menangis adalah tanda yang sangat positif yang baru, hidup sehat. Banyak faktor dan interaksi yang kompleks masuk ke produksi suara yang mengumumkan gembira, sehat melahirkan. [4]
Mengapa bayi harus menangis?
Pertukaran oksigen di paru-paru terjadi pada membran seperti balon kecil yang disebut alveoli. Ia melekat pada cabang-cabang bagian bronkial. Alveoli ini akan mengembang dan mengempis bersamaan dengan bayi menghisap dan membuang napasnya.
Semua orang tahu bahwa meniup sebuah balon untuk pertama kalinya itu sangat sulit. Kenapa? Untuk satu hal, tekanan yang diberikan tidak menciptakan banyak ketegangan di dinding balon kecil untuk memulai proses peregangan yang diperlukan untuk inflasi.
Menurut hukum Laplace, tekanan distensi pada obyek berongga yang diregangkan adalah sama dengan tegangan dalam dinding dibagi oleh 2 jaringan kelengkungan utama dari obyek. Jika untuk mengatasi elastisitas balon besar dan memperluasnya itu dibutuhkan tekanan tertentu, maka untuk memperluas balon yang lebih kecil dibutuhkan lebih banyak tekanan. Semua ini menyulitkan bayi untuk mengambil napas pertama pada paru-paru yang terdiri dari balon-balon kecil! Alveoli paru-paru yang kempes pada janin harus dipompa dalam proses pernapasan. Jadi, cara tradisional dengan memukul bagian bawah bayi yang baru lahir itu bertujuan untuk membuat dirinya mampu menghasilkan napas pertama. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bayi prematur dapat diatasi dengan memberi cairan surfaktan untuk melapisi alveoli sehingga memberi dindingnya memiliki ketegangan yang tepat.
Itulah karunia yang besar dari Allah (SWT) sehingga kita mampu tertawa dan menangis. “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43)
Sumber :
http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/chem-gamal-abdel-nasser-siapa-yang-membuat-janin-tertawa-dan-menangis.htm
26 April 2010
Cacat pada Janin Bisa Dicegah
Rasanya tak ada yang lebih menakutkan bagi para ibu hamil selain mengetahui kemungkinan bayi yang akan dilahirkannya mengalami cacat atau meninggal. Namun, para ilmuwan di era modern ini yakin sebenarnya banyak yang bisa dilakukan para ibu sebelum dan selama kehamilan untuk mengurangi risiko cacat janin.
Beberapa tindakan pencegahan itu bahkan sederhana dan bisa dilakukan siapa saja yang ingin menjalani hidup sehat. "Tiap wanita dalam usia produktif harusnya menyadari apa yang perlu dilakukan agar tetap sehat," kata Dr Michael Kartz, profesor bidang kesehatan anak dari Columbia University, AS.
Hampir satu dari 33 anak yang lahir di AS dilaporkan memiliki cacat lahir. Menurut data Center for Disease Control and Prevention (CDC), kebanyakan cacat lahir itu terjadi selama tiga bulan pertama kehamilan dan melibatkan faktor struktural, fungsional, dan ketidaknormalan biokemikal yang berakibat pada kematian atau kecacatan.
Kelainan jantung merupakan jenis cacat lahir yang paling sering terjadi. Diperkirakan 1 dari 100 atau 200 bayi yang lahir membawa kelainan ini.
Dr Adolfo Correa, pengawas medis dari CDC, menunjuk dua faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan jantung, yakni obesitas dan diabetes. "Menjaga berat badan dan kadar gula darah adalah kunci penting untuk melindungi kesehatan calon bayi," katanya.
Para wanita juga bisa mencegah terjadinya cacat lahir dengan pengaturan pola makan dan memerhatikan asupan gizi dan nutrisi. Pastikan kadar asam folat terpenuhi, baik dari makanan sehari-hari maupun suplemen asam folat.
Baik Correa maupun Katz sama-sama berpendapat bahwa yang perlu diubah adalah gaya hidup sebelum seorang wanita hamil. Hal ini penting mengingat kelainan pada tumbuh kembang janin sering kali terjadi di masa awal kehamilan, bahkan sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil.
Untuk melahirkan bayi sehat tanpa komplikasi, setiap wanita disarankan untuk menjaga kebugaran dan memenuhi gizi yang baik, bahkan sebelum terjadinya konsepsi.
Tindakan pencegahan lain bisa dilakukan selama kehamilan. Hal pertama adalah menganalisis kembali semua obat, baik resep maupun obat bebas, yang dikonsumsi. Tanyakan pada dokter, obat apa yang harus dihindari karena berbahaya bagi janin.
Para ibu hamil juga sebaiknya melindungi diri dari kemungkinan penularan penyakit. Hindari bepergian jauh untuk mencegah penularan penyakit. Atau, jika tak bisa dihindari, lakukan tindakan pencegahan, seperti mengonsumsi obat antimalaria atau mendapatkan vaksin tertentu sebelum bepergian.
Sumber :
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/03/10160827/Cacat.pada.Janin.Bisa.Dicegah
3 Oktober 2010
Beberapa tindakan pencegahan itu bahkan sederhana dan bisa dilakukan siapa saja yang ingin menjalani hidup sehat. "Tiap wanita dalam usia produktif harusnya menyadari apa yang perlu dilakukan agar tetap sehat," kata Dr Michael Kartz, profesor bidang kesehatan anak dari Columbia University, AS.
Hampir satu dari 33 anak yang lahir di AS dilaporkan memiliki cacat lahir. Menurut data Center for Disease Control and Prevention (CDC), kebanyakan cacat lahir itu terjadi selama tiga bulan pertama kehamilan dan melibatkan faktor struktural, fungsional, dan ketidaknormalan biokemikal yang berakibat pada kematian atau kecacatan.
Kelainan jantung merupakan jenis cacat lahir yang paling sering terjadi. Diperkirakan 1 dari 100 atau 200 bayi yang lahir membawa kelainan ini.
Dr Adolfo Correa, pengawas medis dari CDC, menunjuk dua faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan jantung, yakni obesitas dan diabetes. "Menjaga berat badan dan kadar gula darah adalah kunci penting untuk melindungi kesehatan calon bayi," katanya.
Para wanita juga bisa mencegah terjadinya cacat lahir dengan pengaturan pola makan dan memerhatikan asupan gizi dan nutrisi. Pastikan kadar asam folat terpenuhi, baik dari makanan sehari-hari maupun suplemen asam folat.
Baik Correa maupun Katz sama-sama berpendapat bahwa yang perlu diubah adalah gaya hidup sebelum seorang wanita hamil. Hal ini penting mengingat kelainan pada tumbuh kembang janin sering kali terjadi di masa awal kehamilan, bahkan sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil.
Untuk melahirkan bayi sehat tanpa komplikasi, setiap wanita disarankan untuk menjaga kebugaran dan memenuhi gizi yang baik, bahkan sebelum terjadinya konsepsi.
Tindakan pencegahan lain bisa dilakukan selama kehamilan. Hal pertama adalah menganalisis kembali semua obat, baik resep maupun obat bebas, yang dikonsumsi. Tanyakan pada dokter, obat apa yang harus dihindari karena berbahaya bagi janin.
Para ibu hamil juga sebaiknya melindungi diri dari kemungkinan penularan penyakit. Hindari bepergian jauh untuk mencegah penularan penyakit. Atau, jika tak bisa dihindari, lakukan tindakan pencegahan, seperti mengonsumsi obat antimalaria atau mendapatkan vaksin tertentu sebelum bepergian.
Sumber :
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/03/10160827/Cacat.pada.Janin.Bisa.Dicegah
3 Oktober 2010
Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Roh, Haram?
Imam Ghazali berpendapat, menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya tetap haram. Dalilnya, sperma sudah tertanam dalam rahim dan siap menerima kehidupan
Sebagian orang memilih menggugurkan kandungan sebagai cara menutup malu atau aib akibat kehamilan tak dikehendaki. Bagaimana Islam memandang pengguguran kandungan?
Oleh Dr. Ahmad Zain An-Najah, M.A
Yang dimaksud dengan menggugurkan kandungan dalam pembahasan ini adalah: menggugurkan secara paksa janin yang belum sempurna penciptaannya atas permintaan atau kerelaan ibu yang mengandungnya . Adapun dasar dari pembahasan ini adalah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumpal darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia. “ (Bukhari dan Muslim)
Untuk memudahkan pemahaman, sebaiknya kita bagi pembahasan ini dalam beberapa bagian sebagai berikut:
1. Menggugurkan janin sebelum peniupan roh
Dalam hal ini, para ulama berselisih tentang hukumnya dan terbagi menjadi tiga pendapat:
Pendapat Pertama:
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh. Bahkan sebagian dari ulama membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. ( Hasyiat Al Qalyubi : 3/159 ) Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madzhab Hanafi, Syafi’I, dan Hambali. Tetapi kebolehan ini disyaratkan adanya izin dari kedua orang tuanya (Syareh Fathul Qadir : 2/495. Adapun dalilnya adalah hadist Ibnu Mas’ud di atas yang menunjukkan bahwa sebelum empat bulan, roh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, serta dianggap benda mati, sehingga boleh digugurkan).
Pendapat kedua:
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh. Dan jika sampai pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram. Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka tidak boleh menggugurkan janin jika telah mendekati waktu peniupan ruh , demi untuk kehati-hatian. Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madzhab Hanafi dan Imam Romli, salah seorang ulama dari madzhab Syafi’i (Hasyiyah Ibnu Abidin : 6/591, Nihayatul Muhtaj : 7/416).
Pendapat ketiga:
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram. Dalilnya bahwa sperma sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan ovum wanita sehingga siap menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah tindakan kejahatan. Pendapat ini dianut oleh Ahmad Dardir, Imam Ghozali, dan Ibnu Jauzi (Syareh Kabir : 2/ 267, Ihya Ulumuddin : 2/53, Inshof : 1/386).
Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya (empat bulan) , telah dianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dikafani, ataupun disholati. Sehingga bisa dikatakan bahwa menggugurkan kandungan dalam fase ini tidak dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya dianggap merusak sesuatu yang bermanfaat.
2. Menggugurkan janin setelah peniupan roh
Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika janin sudah berumur empat bulan dalam perut ibu. Ketentuan ini berdasarkan hadist Ibnu Mas’ud di atas. Janin yang sudah ditiupkan roh dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, dia telah menjadi seorang manusia, sehingga haram untuk dibunuh. Hukum ini berlaku jika pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada sebab yang darurat.
Namun jika di sana ada sebab-sebab darurat, seperti jika sang janin nantinya akan membahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat:
Pendapat pertama:
Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya tetap haram, walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan keselamatan ibu yang mengandungnya. Pendapat ini dianut oleh mayoritas ulama. Dalilnya adalah firman Allah swt:
وَلاَ تَقْتُلُواْ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللّهُ إِلاَّ بِالحَقِّ
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.“ ( Q.S. Al Israa’: 33 )
Kelompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih diragukan, maka tidak boleh membunuh janin yang sudah ditiup rohnya, hanya karena sesuatu yang meragukan (Hasyiyah Ibnu Abidin : 1/602). Selain itu, mereka memberikan permisalan bahwa jika sebuah perahu akan tenggelam, sedangkan keselamatan semua perahu tersebut bisa terjadi jika sebagian penumpangnya dilempar ke laut, maka hal itu juga tidak dibolehkan.
Pendapat Kedua:
Dibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh kepadanya, jika hal itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian. Karena menjaga kehidupan ibu lebih diutamakan daripada menjaga kehidupan janin, karena kehidupan ibu lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum yakin dan keberadaannya terakhir. (Mausu’ah Fiqhiyah : 2/57) Prediksi tentang keselamatan Ibu dan janin bisa dikembalikan kepada ilmu kedokteran, walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu A’lam.
Sumber :
http://www.hidayatullah.com/konsultasi/fiqih/10553-menggugurkan-janin-sebelum-peniupan-roh-haram
29 Januari 2010
Sebagian orang memilih menggugurkan kandungan sebagai cara menutup malu atau aib akibat kehamilan tak dikehendaki. Bagaimana Islam memandang pengguguran kandungan?
Oleh Dr. Ahmad Zain An-Najah, M.A
Yang dimaksud dengan menggugurkan kandungan dalam pembahasan ini adalah: menggugurkan secara paksa janin yang belum sempurna penciptaannya atas permintaan atau kerelaan ibu yang mengandungnya . Adapun dasar dari pembahasan ini adalah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumpal darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia. “ (Bukhari dan Muslim)
Untuk memudahkan pemahaman, sebaiknya kita bagi pembahasan ini dalam beberapa bagian sebagai berikut:
1. Menggugurkan janin sebelum peniupan roh
Dalam hal ini, para ulama berselisih tentang hukumnya dan terbagi menjadi tiga pendapat:
Pendapat Pertama:
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh. Bahkan sebagian dari ulama membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. ( Hasyiat Al Qalyubi : 3/159 ) Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madzhab Hanafi, Syafi’I, dan Hambali. Tetapi kebolehan ini disyaratkan adanya izin dari kedua orang tuanya (Syareh Fathul Qadir : 2/495. Adapun dalilnya adalah hadist Ibnu Mas’ud di atas yang menunjukkan bahwa sebelum empat bulan, roh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, serta dianggap benda mati, sehingga boleh digugurkan).
Pendapat kedua:
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh. Dan jika sampai pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram. Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka tidak boleh menggugurkan janin jika telah mendekati waktu peniupan ruh , demi untuk kehati-hatian. Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madzhab Hanafi dan Imam Romli, salah seorang ulama dari madzhab Syafi’i (Hasyiyah Ibnu Abidin : 6/591, Nihayatul Muhtaj : 7/416).
Pendapat ketiga:
Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram. Dalilnya bahwa sperma sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan ovum wanita sehingga siap menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah tindakan kejahatan. Pendapat ini dianut oleh Ahmad Dardir, Imam Ghozali, dan Ibnu Jauzi (Syareh Kabir : 2/ 267, Ihya Ulumuddin : 2/53, Inshof : 1/386).
Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya (empat bulan) , telah dianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dikafani, ataupun disholati. Sehingga bisa dikatakan bahwa menggugurkan kandungan dalam fase ini tidak dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya dianggap merusak sesuatu yang bermanfaat.
2. Menggugurkan janin setelah peniupan roh
Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika janin sudah berumur empat bulan dalam perut ibu. Ketentuan ini berdasarkan hadist Ibnu Mas’ud di atas. Janin yang sudah ditiupkan roh dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, dia telah menjadi seorang manusia, sehingga haram untuk dibunuh. Hukum ini berlaku jika pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada sebab yang darurat.
Namun jika di sana ada sebab-sebab darurat, seperti jika sang janin nantinya akan membahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat:
Pendapat pertama:
Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya tetap haram, walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan keselamatan ibu yang mengandungnya. Pendapat ini dianut oleh mayoritas ulama. Dalilnya adalah firman Allah swt:
وَلاَ تَقْتُلُواْ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللّهُ إِلاَّ بِالحَقِّ
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.“ ( Q.S. Al Israa’: 33 )
Kelompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih diragukan, maka tidak boleh membunuh janin yang sudah ditiup rohnya, hanya karena sesuatu yang meragukan (Hasyiyah Ibnu Abidin : 1/602). Selain itu, mereka memberikan permisalan bahwa jika sebuah perahu akan tenggelam, sedangkan keselamatan semua perahu tersebut bisa terjadi jika sebagian penumpangnya dilempar ke laut, maka hal itu juga tidak dibolehkan.
Pendapat Kedua:
Dibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh kepadanya, jika hal itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian. Karena menjaga kehidupan ibu lebih diutamakan daripada menjaga kehidupan janin, karena kehidupan ibu lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum yakin dan keberadaannya terakhir. (Mausu’ah Fiqhiyah : 2/57) Prediksi tentang keselamatan Ibu dan janin bisa dikembalikan kepada ilmu kedokteran, walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu A’lam.
Sumber :
http://www.hidayatullah.com/konsultasi/fiqih/10553-menggugurkan-janin-sebelum-peniupan-roh-haram
29 Januari 2010
Tahap Perkembangan Janin Minggu 1-10
EMPAT puluh minggu kehamilan yang menyenangkan dan penuh perubahan pun dimulai sejak hari pertama menstruasi terakhir. Anda akan merasakan adanya suatu makhluk mungil yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Namun Anda tak pernah mengetahui bentuk dan ukuran calon buah hati dari minggu ke minggu. Penasaran dengan perkembangan dan pertumbuhan si kecil? Berikut ini tahap-tahap perkembangan janin di dalam rahim Anda yang di ulas minggu per minggu.
Minggu 1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir Anda.
Minggu 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Minggu 5
Pada minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot dan tulang mulai dibentuk. Begitu pula dengan kerangka.
Minggu 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Minggu 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan.
Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Sumber :
http://www.bayisehat.com/pregnancy-mainmenu-39/121-tahap-perkembangan-janin-minggu-1-10.html
4 Februari 2008
Minggu 1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir Anda.
Minggu 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Minggu 5
Pada minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot dan tulang mulai dibentuk. Begitu pula dengan kerangka.
Minggu 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Minggu 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan.
Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Sumber :
http://www.bayisehat.com/pregnancy-mainmenu-39/121-tahap-perkembangan-janin-minggu-1-10.html
4 Februari 2008
Janin Bisa Mendengar di Dalam Rahim
Di masa kehamilan trimester terakhir ini, saya dan suami mulai concern mengenai kehamilan anak pertama kami, yang padahal seharusnya dilakukan jauh sebelum trimester terakhir. Mulai mengikuti beberapa milis yang berhubungan dengan masalah pertumbuhan anak, salah satunya milis dari majalah Parents Guide.
Dan akhirnya saya mendapatkan undangan seminar gratis yang diadakan oleh RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Strect Nil, serta majalah Parents Guide Sabtu kemarin. Judul seminarnya "SOLUSI ATASI NYERI PERSALINAN: PENGENALAN METODE HYPNOBIRTHING"
Undangan seminar tersebut jam 9.00 wib, tapi ternyata molor sampai hampir 1 jam kemudian. Tadinya saya dan suami berniat ingin meninggalkan acara tersebut karena jam 11.00 wib saya juga harus mengikuti kursus Prenatal di Hermina. Tapi mengingat judulnya Hypnobirthing yang belum saya dengar maka dengan sabar saya menunggu.
Ketika acara dimulai pembicara pertama adalah Dr. Boy. Mulai diputar film mengenai proses pertumbuhan janin dari trisemester pertama sampai proses melahirkan. Pas diputarnya saat proses persalinan rasanya terharu sekali sampai meneteskan air mata dan bulu kuduk pun ikut berdiri, merinding rasanya. Jadi gak sabar menunggu hari H. Begitu juga suami merasakan hal yang sama. Dr. Boy menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan masalah kedokteran.
Sedangkan pembicara kedua adalah Ibu Lanny Kuswandari (hypnotherapist) yang memberikan penjelasan mengenai Hypnobirthing. Hypnobirthing adalah relaksasi dengan penambahan sugesti melalui usapan. Tangan menjadi sarana untuk mengusap daerah bawah payudara hingga perut. Sebenarnya cara ini telah dilakukan secara natural oleh ibu-ibu hamil saat janinnya meronta dalam kandungan. Ketika itu ibu akan mengusap perut sambil membisikkan kata-kata lembut yang menenangkan.
Untuk mengikuti program yang diajarkan Lanny, ada empat langkah yang harus dijalankan. Pertama, kepala dimiringkan di atas bahu kanan kemudian diputar sampai di atas bahu kiri, kembali ke bahu kanan sampai delapan kali hitungan. Setelah itu jari kanan di atas bahu diputar ke belakang sebanyak delapan kali. Lalu tangan tetap di atas bahu diputar ke depan sebanyak delapan kali pula.
Langkah kedua adalah relaksasi otot. Berbaring santai, lengan di samping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap ke atas. Lalu tegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Dahi dikerutkan, lidah ditarik ke arah langit-langit.
Langkah ketiga berupa relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring, otomatis napas akan terdorong ke arah perut. Tarik napas panjang melewati hidung sambil hitung sampai 10. Kemudian embuskan napas perlahan-lahan lewat mulut, lakukan 10 kali.
Langkah keempat relaksasi pikiran, langkah ini diwakili oleh indra mata. Setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip, dan hitungan kelima mata akan menutup.
Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan, dan pikiran) dan raga istirahat, masukkan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”
Selain itu Ibu Lanny juga mengatakan bahwa sering-seringlah ibu mengajak bicara janin yang ada di kandungan, karena janin pun dapat mendengarkan suara ibunya sendiri bahkan suara orang lain yang di dekatnya.
Memang sebelumnya saya pernah membaca artikel yang berhubungan dengan masalah janin dapat mendengarkan suara ibunya. Tadinya saya pikir biasa-biasa saja.
Tapi setelah saya melihat rekaman USG 4 dimensi di mana terekam janin yang diajak bicara oleh dokter yang sedang memeriksa dan meminta janin tersebut untuk melakukan beberapa permintaan dan ternyata benar-benar direspon oleh janin tersebut.
Saya sampai terbengong-bengong saat mendengarkan perintah dokternya kepada janin tersebut dengan berbicara “ Nak, coba perlihatkan wajah cantikmu…!” Di mana sebelumnya janin tersebut hanya menunduk dan tiba-tiba menyingkirkan tangannya dan mendongakkan kepalanya. Itu perintah pertama, selanjutnya dokter berbicara “ Coba Nak tunjukkan lima jarimu …!” Dengan cepat janin tersebut meregangkan tangan yang sebelumnya dikepal dan melebarkan tangannya. Ya Tuhan… saya sungguh tidak percaya bahwa benar-benar terjadi. Di mana sebelumnya saya hanya membaca artikel saja dan tidak melihat rekaman tersebut. Untuk perintah terakhir dokter meminta untuk mengisap jempolnya sendiri “Nak, coba isap jempol mu !” dan diisaplah jempol tersebut. Lucu sekali melihatnya…
Sejak melihat rekaman tersebut, saya mulai sadar bahwa selama ini jika saya sedang marah atau kesal dengan suami berarti janinpun dapat mengetahui bahwa orang tuanya sedang bermasalah. Tak heran kadang kalau sedang marah, perut langsung kencang sekali. Setelah seminar selesai, baru mulailah saya sering mengajaknya berbicara (karena sebelumnya hanya berbicara dalam hati saja), walaupun terlihat seperti orang gila. :-p
Jadi, bagi para calon orang tua, yang sedang hamil, dan yang menghamili (maksudnya calon Bapak) sering-seringlah berbicara lembut kepada calon janin yang ada di rahim, agar merasa relaks dan pasti akan sangat membantu nanti di saat persalinan.
Sumber: www.hypno-birthing.web.id
Sumber :
Ade Rima Koyansow
http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=4469
30 Oktober 2007
Dan akhirnya saya mendapatkan undangan seminar gratis yang diadakan oleh RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Strect Nil, serta majalah Parents Guide Sabtu kemarin. Judul seminarnya "SOLUSI ATASI NYERI PERSALINAN: PENGENALAN METODE HYPNOBIRTHING"
Undangan seminar tersebut jam 9.00 wib, tapi ternyata molor sampai hampir 1 jam kemudian. Tadinya saya dan suami berniat ingin meninggalkan acara tersebut karena jam 11.00 wib saya juga harus mengikuti kursus Prenatal di Hermina. Tapi mengingat judulnya Hypnobirthing yang belum saya dengar maka dengan sabar saya menunggu.
Ketika acara dimulai pembicara pertama adalah Dr. Boy. Mulai diputar film mengenai proses pertumbuhan janin dari trisemester pertama sampai proses melahirkan. Pas diputarnya saat proses persalinan rasanya terharu sekali sampai meneteskan air mata dan bulu kuduk pun ikut berdiri, merinding rasanya. Jadi gak sabar menunggu hari H. Begitu juga suami merasakan hal yang sama. Dr. Boy menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan masalah kedokteran.
Sedangkan pembicara kedua adalah Ibu Lanny Kuswandari (hypnotherapist) yang memberikan penjelasan mengenai Hypnobirthing. Hypnobirthing adalah relaksasi dengan penambahan sugesti melalui usapan. Tangan menjadi sarana untuk mengusap daerah bawah payudara hingga perut. Sebenarnya cara ini telah dilakukan secara natural oleh ibu-ibu hamil saat janinnya meronta dalam kandungan. Ketika itu ibu akan mengusap perut sambil membisikkan kata-kata lembut yang menenangkan.
Untuk mengikuti program yang diajarkan Lanny, ada empat langkah yang harus dijalankan. Pertama, kepala dimiringkan di atas bahu kanan kemudian diputar sampai di atas bahu kiri, kembali ke bahu kanan sampai delapan kali hitungan. Setelah itu jari kanan di atas bahu diputar ke belakang sebanyak delapan kali. Lalu tangan tetap di atas bahu diputar ke depan sebanyak delapan kali pula.
Langkah kedua adalah relaksasi otot. Berbaring santai, lengan di samping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap ke atas. Lalu tegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Dahi dikerutkan, lidah ditarik ke arah langit-langit.
Langkah ketiga berupa relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring, otomatis napas akan terdorong ke arah perut. Tarik napas panjang melewati hidung sambil hitung sampai 10. Kemudian embuskan napas perlahan-lahan lewat mulut, lakukan 10 kali.
Langkah keempat relaksasi pikiran, langkah ini diwakili oleh indra mata. Setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip, dan hitungan kelima mata akan menutup.
Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan, dan pikiran) dan raga istirahat, masukkan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”
Selain itu Ibu Lanny juga mengatakan bahwa sering-seringlah ibu mengajak bicara janin yang ada di kandungan, karena janin pun dapat mendengarkan suara ibunya sendiri bahkan suara orang lain yang di dekatnya.
Memang sebelumnya saya pernah membaca artikel yang berhubungan dengan masalah janin dapat mendengarkan suara ibunya. Tadinya saya pikir biasa-biasa saja.
Tapi setelah saya melihat rekaman USG 4 dimensi di mana terekam janin yang diajak bicara oleh dokter yang sedang memeriksa dan meminta janin tersebut untuk melakukan beberapa permintaan dan ternyata benar-benar direspon oleh janin tersebut.
Saya sampai terbengong-bengong saat mendengarkan perintah dokternya kepada janin tersebut dengan berbicara “ Nak, coba perlihatkan wajah cantikmu…!” Di mana sebelumnya janin tersebut hanya menunduk dan tiba-tiba menyingkirkan tangannya dan mendongakkan kepalanya. Itu perintah pertama, selanjutnya dokter berbicara “ Coba Nak tunjukkan lima jarimu …!” Dengan cepat janin tersebut meregangkan tangan yang sebelumnya dikepal dan melebarkan tangannya. Ya Tuhan… saya sungguh tidak percaya bahwa benar-benar terjadi. Di mana sebelumnya saya hanya membaca artikel saja dan tidak melihat rekaman tersebut. Untuk perintah terakhir dokter meminta untuk mengisap jempolnya sendiri “Nak, coba isap jempol mu !” dan diisaplah jempol tersebut. Lucu sekali melihatnya…
Sejak melihat rekaman tersebut, saya mulai sadar bahwa selama ini jika saya sedang marah atau kesal dengan suami berarti janinpun dapat mengetahui bahwa orang tuanya sedang bermasalah. Tak heran kadang kalau sedang marah, perut langsung kencang sekali. Setelah seminar selesai, baru mulailah saya sering mengajaknya berbicara (karena sebelumnya hanya berbicara dalam hati saja), walaupun terlihat seperti orang gila. :-p
Jadi, bagi para calon orang tua, yang sedang hamil, dan yang menghamili (maksudnya calon Bapak) sering-seringlah berbicara lembut kepada calon janin yang ada di rahim, agar merasa relaks dan pasti akan sangat membantu nanti di saat persalinan.
Sumber: www.hypno-birthing.web.id
Sumber :
Ade Rima Koyansow
http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=4469
30 Oktober 2007
Keajaiban Janin
Janin dalam kandungan, bukanlah seperti sebuah gumpalan daging yang tak dapat mendengar dan melihat. Sebelum lahir, sistem syaraf dan berbagai macam indera janin sudah sempurna, dengan demikian dapat bereaksi terhadap berbagai macam rangsangan dari luar maupun dalam tubuh ibu.
Apakah janin dapat mendengar suara?
Tentu bisa. Hal ini telah dibuktikan bahwa pada saat usia janin menginjak enam bulan, dia sudah memiliki segala kemampuan untuk mendengar.
Yang sering didengar oleh janin adalah : suara aliran darah yang melalui plasenta, suara denyut jantung ibu, suara udara dalam usus, suara pembicaraan ibu serta berbagai macam suara musik dari luar kandungan. Semua ini akan membentuk sebuah simfoni unik yang membuat janin melakukan reaksi tertentu. Sang ibu juga dapat merasakan perubahan gerakan janin.
Berdasarkan pengamatan ahli, seorang ibu yang tengah mengandung apabila bertengkar dengan orang lain, dapat menimbulkan reaksi marah pada si janin.
Janin akan memukul dan menendang kandungan ibu, ini sebenarnya adalah peningkatan terhadap gerakan janin. Sewaktu sang ibu tengah berjalan di jalan raya, bunyi klakson mobil yang keras juga dapat membuat janin merasa kurang nyaman. Hal ini akan menyebabkan janin melakukan aksi protes dan melakukan gerakan keras.
Pada waktu menghadiri konser, apabila sang ibu hamil tenggelam dalam musik ringan yang merdu dan indah, si “pendengar cilik” didalam perut pun melakukan gerakan lembut dan berirama. Namun ketika tepuk tangan penonton bergemuruh, acap kali menyebabkan si janin terkejut dan tidak tenang.
Apakah janin telah memiliki daya penglihatan ?
Terhadap rangsangan penglihatan, janin tidak acuh. Janin hidup dalam kegelapan di kandungan ibu, pada saat usia janin menginjak bulan ke empat, dia sudah sangat peka terhadap cahaya.
Para peneliti pernah melakukan uji coba dengan lampu senter. Secara teratur peneliti menyinari perut ibu, dan mendapatkan bahwa sepasang mata janin terbuka. Wajah janin menghadap kearah cahaya serta denyut jantungnya mengikuti perubahan yang teratur.
Disaat kehamilan telah menginjak usia tua, apabila disinari dengan sorot lampu, gerakan mata janin akan terlihat lebih kuat. Akan tetapi bila hal ini terus dilakukan, si janin menjadi tenang kembali.
Selain itu melalui alat EEG (Elektroensefalogram /alat pengukur grafik kerja otak), otak besar janin dapat bereaksi terhadap kelap-kelip cahaya.
Daya penglihatan bayi ketika baru lahir hanya mencapai 30-40 cm. Ini kebetulan sesuai dengan jarak panjang posisi dalam kandungan, dan menjelaskan bahwa bayi yang baru saja lahir, di sisi lain masih mempertahankan kebiasaan hidupnya saat dalam kandungan.
Apakah janin telah memiliki indera peraba ?
Indera peraba pada janin lebih dini muncul dibanding indera pendengar. Penelitian mendapatkan bahwa, disaat janin telah berusia dua bulan, dapat bereaksi terhadap sentuhan yang lembut dan tusukan.
Pada usia janin sekitar 4-5 bulan, apabila bibir atas atau lidahnya disentuh, maka mulutnya dapat bereaksi membuka dan menutup. Gerakannya seperti sedang menghisap.
Para peneliti juga mengamati dan menemukan apabila menggunakan batang kecil menyentuh telapak tangan janin, dia akan segera menggenggam kencang kepalan tangannya. Hal ini cukup membuktikan bahwa terdapat fungsi indera peraba pada janin.
Apakah janin juga telah memiliki indera perasa ?
Tentu. Pada saat usia kehamilan menginjak empat bulan, pertumbuhan indera perasa pada lidah janin sudah sempurna. Janin dapat dengan penuh selera menikmati air ketuban yang rasanya sedikit asin .
Ilmuwan Albert dari Selandia Baru melakukan uji coba sederhana untuk membuktikan hal tersebut. Disaat dia memasukkan sakarin kedalam air ketuban ibu hamil, dia menemukan bahwa janin dengan kecepatan dua kali lipat dari biasanya menghisap air ketuban. Akan tetapi ketika dia menuangkan minyak berbau tidak enak ke dalam kandungan, si janin segera berhenti mengisap air ketuban, bahkan berontak dalam perut, menyatakan ketidaksukaanya.
Dengan demikian janin ternyata dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga.
Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin. Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga dengan sengaja tidak membatasi diri.
Disamping itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin. (Zhangli/ET/aki/cen)
Sumber :
http://sunatullah.com/tulisan-artikel/keajaiban-janin.html
15 Oktober 2008
Apakah janin dapat mendengar suara?
Tentu bisa. Hal ini telah dibuktikan bahwa pada saat usia janin menginjak enam bulan, dia sudah memiliki segala kemampuan untuk mendengar.
Yang sering didengar oleh janin adalah : suara aliran darah yang melalui plasenta, suara denyut jantung ibu, suara udara dalam usus, suara pembicaraan ibu serta berbagai macam suara musik dari luar kandungan. Semua ini akan membentuk sebuah simfoni unik yang membuat janin melakukan reaksi tertentu. Sang ibu juga dapat merasakan perubahan gerakan janin.
Berdasarkan pengamatan ahli, seorang ibu yang tengah mengandung apabila bertengkar dengan orang lain, dapat menimbulkan reaksi marah pada si janin.
Janin akan memukul dan menendang kandungan ibu, ini sebenarnya adalah peningkatan terhadap gerakan janin. Sewaktu sang ibu tengah berjalan di jalan raya, bunyi klakson mobil yang keras juga dapat membuat janin merasa kurang nyaman. Hal ini akan menyebabkan janin melakukan aksi protes dan melakukan gerakan keras.
Pada waktu menghadiri konser, apabila sang ibu hamil tenggelam dalam musik ringan yang merdu dan indah, si “pendengar cilik” didalam perut pun melakukan gerakan lembut dan berirama. Namun ketika tepuk tangan penonton bergemuruh, acap kali menyebabkan si janin terkejut dan tidak tenang.
Apakah janin telah memiliki daya penglihatan ?
Terhadap rangsangan penglihatan, janin tidak acuh. Janin hidup dalam kegelapan di kandungan ibu, pada saat usia janin menginjak bulan ke empat, dia sudah sangat peka terhadap cahaya.
Para peneliti pernah melakukan uji coba dengan lampu senter. Secara teratur peneliti menyinari perut ibu, dan mendapatkan bahwa sepasang mata janin terbuka. Wajah janin menghadap kearah cahaya serta denyut jantungnya mengikuti perubahan yang teratur.
Disaat kehamilan telah menginjak usia tua, apabila disinari dengan sorot lampu, gerakan mata janin akan terlihat lebih kuat. Akan tetapi bila hal ini terus dilakukan, si janin menjadi tenang kembali.
Selain itu melalui alat EEG (Elektroensefalogram /alat pengukur grafik kerja otak), otak besar janin dapat bereaksi terhadap kelap-kelip cahaya.
Daya penglihatan bayi ketika baru lahir hanya mencapai 30-40 cm. Ini kebetulan sesuai dengan jarak panjang posisi dalam kandungan, dan menjelaskan bahwa bayi yang baru saja lahir, di sisi lain masih mempertahankan kebiasaan hidupnya saat dalam kandungan.
Apakah janin telah memiliki indera peraba ?
Indera peraba pada janin lebih dini muncul dibanding indera pendengar. Penelitian mendapatkan bahwa, disaat janin telah berusia dua bulan, dapat bereaksi terhadap sentuhan yang lembut dan tusukan.
Pada usia janin sekitar 4-5 bulan, apabila bibir atas atau lidahnya disentuh, maka mulutnya dapat bereaksi membuka dan menutup. Gerakannya seperti sedang menghisap.
Para peneliti juga mengamati dan menemukan apabila menggunakan batang kecil menyentuh telapak tangan janin, dia akan segera menggenggam kencang kepalan tangannya. Hal ini cukup membuktikan bahwa terdapat fungsi indera peraba pada janin.
Apakah janin juga telah memiliki indera perasa ?
Tentu. Pada saat usia kehamilan menginjak empat bulan, pertumbuhan indera perasa pada lidah janin sudah sempurna. Janin dapat dengan penuh selera menikmati air ketuban yang rasanya sedikit asin .
Ilmuwan Albert dari Selandia Baru melakukan uji coba sederhana untuk membuktikan hal tersebut. Disaat dia memasukkan sakarin kedalam air ketuban ibu hamil, dia menemukan bahwa janin dengan kecepatan dua kali lipat dari biasanya menghisap air ketuban. Akan tetapi ketika dia menuangkan minyak berbau tidak enak ke dalam kandungan, si janin segera berhenti mengisap air ketuban, bahkan berontak dalam perut, menyatakan ketidaksukaanya.
Dengan demikian janin ternyata dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga.
Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin. Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga dengan sengaja tidak membatasi diri.
Disamping itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin. (Zhangli/ET/aki/cen)
Sumber :
http://sunatullah.com/tulisan-artikel/keajaiban-janin.html
15 Oktober 2008
Ibnu al-Quff, Sang Pelopor Embriologi Modern
"Pelopor Ilmu Embriologi Modern", begitulah dokter Muslim terkemuka di abad ke-13 itu dijuluki. Sejatinya ia memiliki nama lengkap Amin al-Dawla Abu al Faraj ibnu Muwaffaq al-Din Ya‘qub ibnu Ishaq Ibnu al-Quff. Ia dilahirkan di Karak, sekitar 10 mil sebelah timur Laut Mati (sekarang Yordania) tahun 630 H/ 1233 M.
Ayahnya adalah seorang yang memegang posisi tinggi atau pejabat istana pada era kekuasaan kekhalifahan Islam di Karak dan Suriah. Ketika masih muda, Ibnu al-Quff kemudian hijrah bersama keluarganya dari Karak ke Sarkhad, di laut selatan Suriah, lalu ke Damaskus saat kekuasaan Dinasti Ayyubiah yang didirikan Salahudin al-Ayubi.
"Mungkin Ibnu al-Quff berada di Damaskus pada 1260 M, saat Mongol menyerang kota itu," ujar Dr Sami K Hamarneh dalam karyanya The Physician, Therapist and Surgeon Ibn Al-Quff (1233-1286). An Introductory Survey of His Time, Life and Works.
Ayahnya memiliki teman dekat seorang dokter dan sejarawan, Ibnu Abi Usaibia. Ibnu Abi Usaibia menjadikan Ibnu al-Quff sebagai muridnya dan mengajarkan dia ilmu kedokteran. Ibnu Abi Usaibia memiliki risalah biografi yang tak ternilai dan menjadi sumber informasi utama tentang kehidupan Ibnu al-Quff.
Selain itu, Ibnu al-Quff juga berguru pada Ibnu Nafis, seorang dokter Muslim terkemuka. Menimba ilmu dari dua dokter hebat membuat Ibnu al-Quff menjelma sebagai dokter yang masyhur. Ia dikenal sebagai salah satu dokter hebat pada abad ke-13 M yang mendapat perlindungan penguasa Suriah.
Menurut catatan sejarah, Ibnu al-Quff memiliki wajah yang tampan, pendiam dan pintar. Ia juga merupakan seorang anak yang giat belajar. Selain menguasai kedokteran, dia juga ahli dalam bidang matematika, fisika, dan filsafat. Setelah menyelesaikan studinya, dia ditetapkan sebagai dokter bedah tentara.
Dia bekerja di benteng Ajlun di Jordan untuk beberapa tahun. Kemudian melanjutkan kehidupannya di Damaskus sembari mengajarkan ilmu kedokteran. Sebagai seorang dokter bedah tentara, dia melakukan pembedahan besar yang membuat dia menjadi ahli dalam beberapa jenis pembedahan.
Dalam bukunya yang terkenal tentang ilmu kedokteran, gurunya, Ibnu Abi Usaibia memberikan penjelasan pada karya muridnya yang terkemuka itu. Dia menyusun sejumlah risalah, meliputi sebuah risalah penting dalam bidang pembedahan dan sebuah komentar populer dalam Aphorisms karya Hippocrates. Ibnu al-Quff meninggal dunia di Damaskus pada 685 H/ 1286 M. desy susilawati
Kontribusi Sang Dokter
Ibnu al-Quff adalah seorang ilmuwan Muslim yang produktif. Ia menulis sejumlah buku yang membahas beberapa aspek ilmu kedokteran, filsafat dan ilmu alam. Di antara sederet karya yang ditulisnya, ada dua buku kedokteran karya Ibnu al-Quff yang sangat berpengaruh, yakni Kitab al-Umda fil Harahat, tentang pembedahan dan Jami al-Gharadh fi Hifz al-Sihha, tentang embriologi dan kesehatan.
Kitab al-Umda adalah salah satu dari keseluruhan kitabnya dalam bidang pembedahan pada sejarah ilmu kedokteran. Kitab itu menjelaskan masalah pembedahan dalam bentuk teori dan praktik. Pembahasannya begitu detail dan rinci, karena dibahas dalam 20 bab tersendiri.
Buku itu menunjukkan betapa Ibnu al-Quff tak hanya menguasai anatomi, penyakit-penyakit, dan pengobatannya, dan beberapa jenis operasi bedah. Ibnu al-Quff juga memiliki taraf pengetahuannya yang luar biasa dan menunjukkan tingkat penguasaannya sebagai dokter terkemuka pada abad ke 13 M.
Hampir 700 tahun lalu, Ibnu al-Quff menulis secara bab lengkap mengenai obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit saat pembedahan dan menjelaskan cara penggunaan Opium (Afune), hyoscine dan atropine alkaloids (Al-Banj).
"Dan Anda harus tahu bahwa untuk membantu mengurangi rasa sakit itu ada dua jenis, true/benar dan untrue/tidak benar. Yang terlebih dahulu adalah menentang penyebab sakit... Berkaitan dengan jenis yang tidak benar seperti anestetik (yang menyebabkan kematirasaan), hal ini merupakan salah satu kebutuhan ahli bedah pada situasi itu,'' tutur Ibnu al-Quff dalam kitabnya al-Umda fil Jarahat.
''... Pereda rasa sakit pertama, salah satu jenis yang benar adalah bermanfaat dengan konsekuensi yang baik. Berkaitan dengan pereda rasa sakit kedua, walaupun pereda rasa sakit terjadi dengan itu, dan kemampuan untuk menyembuhkan dapat dilakukan, karena banyak mengurangi rasa sakit, ia melemahkan kekuatan dan membekukan substansi yang menyebabkan rasa sakit dan perbaikan pada organ, sehingga ahli bedah seharusnya tidak menggunakannya kecuali dalam peristiwa yang besar," tutur Ibnu al-Quff.
Tak hanya itu, Ibnu al-Quff merupakan salah satu di antara ilmuwan Muslim hebat dengan penemuan pentingnya tentang hubungan jantung dengan sistem vascular (pembuluh darah). Dia pertama kali membuktikan hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, untuk menjelaskan pembuluh kapiler dan membahas katup jantung dan fungsinya.
"Ketika saya melihat pembahasan Ibnu al-Quff pada bidang anatomi dan fisiologi dari pembuluh arteri dan vena. Saya menemukan pernyataan yang menunjukkan suatu pengamatan baru dan spekulasi yang paling penting dalam sejarah fisiologi. Saya kagum membaca penjelasan tentang pori-pori yang unik, tidak bisa dilihat dengan mata telanjang,'' papar Hamraneh.
Menurut Hamraneh, ibnu al-Quff tercatat sebagai dokter perintis yang mampu menghubungkan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena di seluruh bagian tubuh. Di abad ke-13 M, ia telah mampu menjelaskan keberadaan pembuluh-pembuluh yang sangat kecil yang menghubungkan pembuluh arteri dan pembuluh vena dan membentuk jaringan.
Fakta dan kebenaran yang ditemukan Ibnu al-Quff itu baru diketahui dokter di Eropa empat abad kemudian. ''Adalah anatomist asal Italia, Marcello Malpighi (1628-1694) yang menemukan kembali pencapaian Ibnu al-Quff dengan bantuan d mikroskop," jelas Dr Hamraneh.
Ibnu al-Quff merupakan orang pertama yang menjelaskan hubungan pembuluh darah arteri dan vena dengan aliran darah dari awal ke akhir pada pembuluh kapiler tipis yang ''tidak bisa dilihat dengan mata telanjang''. Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh pada sebuah jaringan berakhir pada arteri kecil dari awal pembuluh vena.
Dia juga tercatat sebagai dokter yang pertama kali menjelaskan fisiologi katup jantung, jumlahnya dan petunjuk di mana saat katup tersebut terbuka dan tertutup. Katup jantung tertentu terbuka ke dalam untuk membolehkan masuk dan mencegah keluar aliran darah, dan lainnya terbuka keluar untuk membolehkan keluar dan mencegah masuknya aliran darah.
Penemuannya yang luar biasa ini yang membawanya memiliki ketenaran yang abadi. Eropa mempelajari tentang pembuluh kapiler yang tipis dan hubungan antara vena dana arteri hanya setelah penemuan mikroskop powerful di abad ke-17 M. Eropa menemukan mikrosof kapiler 400 tahun setelahnya. Bukunya diterjemahkan kedalam bahasa Latin setelah kematiannya.
Embriologi Modern
Sang dokter Muslim dari abad ke-13 M ini, tak hanya berhasil membuktikan adanya hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, serta proses sirkulasi darah. Ibnu Al-Quff juga menjelaskan masalah embrilogi modern sesuai dengan yang tercantum dalam Alquran.
Ezzat Abouleish dalam karyanya Contributions of Islam to Medicine, menjelaskan Ibnu al-Quff mengembangkan embriologi. Menurut Abouleish ,penjelasan al-Quff tentang embriologi dan perinatologi dalam karyanya berjudul al-Jami terbukti lebih akurat.
“Pembentukan awal adalah sebuah buih yang merupakan tahap enam sampai tujuh hari pertama, pada hari ke- 3 hingga 16 secara bertahap membentuk gumpalan dan pada hari ke-28 sampai 30 menjadi sebuah gumpalan kecil daging. Pada hari ke-38 sampai 40, kepala muncul terpisah dari bahu dan lengan. Otak dan jantung yang diikuti dengan hati terbentuk sebelum organ lainnya,” papar Ibnu al-Quff seperti dikutip Abouleish.
Al-Quff menambahkan bahwa janin mengambil makanan dari ibunya untuk tumbuh. Ia menambahkan, ada tiga selaput yang menutupi dan melindungi janin. Pertama menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena dengan sesuatu di rahim ibunya melalui tali pusar.
“Melalui pembuluh vena, janin bayi mendapatkan makanan untuk kebutuhan nutrisinya. Sementara pembuluh arteri membawa udara,” tutur al-Quff. Pada akhir bulan ketujuh, lanjut al-Quff, semua organ telah selesai. Setelah kelahiran, tali pusar bayi dipotong pada jarak empat jari luasnya dari badan, dan terikat dengan baik, dengan benang wol yang lembut.
Wilayah yang dipotong ditutupi dengan filamen/kawat pijar basah dalam minyak zaitun dengan sebuah obat penahan darah untuk mencegah pendarahan yang menetes. “Setelah kelahiran, bayi dirawat oleh ibunya dengan air susu ibu (ASI) yang merupakan nutrisi paling baik.
Kemudian bidan meletakkan bayi tidur dalam kamar gelap yang tenang. Menyusui bayi dilakukan dua sampai tiga kali setiap hari. Sebelum menyusui, payudara ibu harus ditekan dua atau tiga kali untuk membuang susu yang ada dekat puting susu,” papar al-Quff.
Begitulah, kontribusi para dokter Islam dalam mengembangkan dan meletakan studi embriologi modern. she
Sumber :
http://koran.republika.co.id/berita/63982/Ibnu_al_Quff_Sang_Pelopor_Embriologi_Modern
22 Juli 2009
Ayahnya adalah seorang yang memegang posisi tinggi atau pejabat istana pada era kekuasaan kekhalifahan Islam di Karak dan Suriah. Ketika masih muda, Ibnu al-Quff kemudian hijrah bersama keluarganya dari Karak ke Sarkhad, di laut selatan Suriah, lalu ke Damaskus saat kekuasaan Dinasti Ayyubiah yang didirikan Salahudin al-Ayubi.
"Mungkin Ibnu al-Quff berada di Damaskus pada 1260 M, saat Mongol menyerang kota itu," ujar Dr Sami K Hamarneh dalam karyanya The Physician, Therapist and Surgeon Ibn Al-Quff (1233-1286). An Introductory Survey of His Time, Life and Works.
Ayahnya memiliki teman dekat seorang dokter dan sejarawan, Ibnu Abi Usaibia. Ibnu Abi Usaibia menjadikan Ibnu al-Quff sebagai muridnya dan mengajarkan dia ilmu kedokteran. Ibnu Abi Usaibia memiliki risalah biografi yang tak ternilai dan menjadi sumber informasi utama tentang kehidupan Ibnu al-Quff.
Selain itu, Ibnu al-Quff juga berguru pada Ibnu Nafis, seorang dokter Muslim terkemuka. Menimba ilmu dari dua dokter hebat membuat Ibnu al-Quff menjelma sebagai dokter yang masyhur. Ia dikenal sebagai salah satu dokter hebat pada abad ke-13 M yang mendapat perlindungan penguasa Suriah.
Menurut catatan sejarah, Ibnu al-Quff memiliki wajah yang tampan, pendiam dan pintar. Ia juga merupakan seorang anak yang giat belajar. Selain menguasai kedokteran, dia juga ahli dalam bidang matematika, fisika, dan filsafat. Setelah menyelesaikan studinya, dia ditetapkan sebagai dokter bedah tentara.
Dia bekerja di benteng Ajlun di Jordan untuk beberapa tahun. Kemudian melanjutkan kehidupannya di Damaskus sembari mengajarkan ilmu kedokteran. Sebagai seorang dokter bedah tentara, dia melakukan pembedahan besar yang membuat dia menjadi ahli dalam beberapa jenis pembedahan.
Dalam bukunya yang terkenal tentang ilmu kedokteran, gurunya, Ibnu Abi Usaibia memberikan penjelasan pada karya muridnya yang terkemuka itu. Dia menyusun sejumlah risalah, meliputi sebuah risalah penting dalam bidang pembedahan dan sebuah komentar populer dalam Aphorisms karya Hippocrates. Ibnu al-Quff meninggal dunia di Damaskus pada 685 H/ 1286 M. desy susilawati
Kontribusi Sang Dokter
Ibnu al-Quff adalah seorang ilmuwan Muslim yang produktif. Ia menulis sejumlah buku yang membahas beberapa aspek ilmu kedokteran, filsafat dan ilmu alam. Di antara sederet karya yang ditulisnya, ada dua buku kedokteran karya Ibnu al-Quff yang sangat berpengaruh, yakni Kitab al-Umda fil Harahat, tentang pembedahan dan Jami al-Gharadh fi Hifz al-Sihha, tentang embriologi dan kesehatan.
Kitab al-Umda adalah salah satu dari keseluruhan kitabnya dalam bidang pembedahan pada sejarah ilmu kedokteran. Kitab itu menjelaskan masalah pembedahan dalam bentuk teori dan praktik. Pembahasannya begitu detail dan rinci, karena dibahas dalam 20 bab tersendiri.
Buku itu menunjukkan betapa Ibnu al-Quff tak hanya menguasai anatomi, penyakit-penyakit, dan pengobatannya, dan beberapa jenis operasi bedah. Ibnu al-Quff juga memiliki taraf pengetahuannya yang luar biasa dan menunjukkan tingkat penguasaannya sebagai dokter terkemuka pada abad ke 13 M.
Hampir 700 tahun lalu, Ibnu al-Quff menulis secara bab lengkap mengenai obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit saat pembedahan dan menjelaskan cara penggunaan Opium (Afune), hyoscine dan atropine alkaloids (Al-Banj).
"Dan Anda harus tahu bahwa untuk membantu mengurangi rasa sakit itu ada dua jenis, true/benar dan untrue/tidak benar. Yang terlebih dahulu adalah menentang penyebab sakit... Berkaitan dengan jenis yang tidak benar seperti anestetik (yang menyebabkan kematirasaan), hal ini merupakan salah satu kebutuhan ahli bedah pada situasi itu,'' tutur Ibnu al-Quff dalam kitabnya al-Umda fil Jarahat.
''... Pereda rasa sakit pertama, salah satu jenis yang benar adalah bermanfaat dengan konsekuensi yang baik. Berkaitan dengan pereda rasa sakit kedua, walaupun pereda rasa sakit terjadi dengan itu, dan kemampuan untuk menyembuhkan dapat dilakukan, karena banyak mengurangi rasa sakit, ia melemahkan kekuatan dan membekukan substansi yang menyebabkan rasa sakit dan perbaikan pada organ, sehingga ahli bedah seharusnya tidak menggunakannya kecuali dalam peristiwa yang besar," tutur Ibnu al-Quff.
Tak hanya itu, Ibnu al-Quff merupakan salah satu di antara ilmuwan Muslim hebat dengan penemuan pentingnya tentang hubungan jantung dengan sistem vascular (pembuluh darah). Dia pertama kali membuktikan hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, untuk menjelaskan pembuluh kapiler dan membahas katup jantung dan fungsinya.
"Ketika saya melihat pembahasan Ibnu al-Quff pada bidang anatomi dan fisiologi dari pembuluh arteri dan vena. Saya menemukan pernyataan yang menunjukkan suatu pengamatan baru dan spekulasi yang paling penting dalam sejarah fisiologi. Saya kagum membaca penjelasan tentang pori-pori yang unik, tidak bisa dilihat dengan mata telanjang,'' papar Hamraneh.
Menurut Hamraneh, ibnu al-Quff tercatat sebagai dokter perintis yang mampu menghubungkan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena di seluruh bagian tubuh. Di abad ke-13 M, ia telah mampu menjelaskan keberadaan pembuluh-pembuluh yang sangat kecil yang menghubungkan pembuluh arteri dan pembuluh vena dan membentuk jaringan.
Fakta dan kebenaran yang ditemukan Ibnu al-Quff itu baru diketahui dokter di Eropa empat abad kemudian. ''Adalah anatomist asal Italia, Marcello Malpighi (1628-1694) yang menemukan kembali pencapaian Ibnu al-Quff dengan bantuan d mikroskop," jelas Dr Hamraneh.
Ibnu al-Quff merupakan orang pertama yang menjelaskan hubungan pembuluh darah arteri dan vena dengan aliran darah dari awal ke akhir pada pembuluh kapiler tipis yang ''tidak bisa dilihat dengan mata telanjang''. Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh pada sebuah jaringan berakhir pada arteri kecil dari awal pembuluh vena.
Dia juga tercatat sebagai dokter yang pertama kali menjelaskan fisiologi katup jantung, jumlahnya dan petunjuk di mana saat katup tersebut terbuka dan tertutup. Katup jantung tertentu terbuka ke dalam untuk membolehkan masuk dan mencegah keluar aliran darah, dan lainnya terbuka keluar untuk membolehkan keluar dan mencegah masuknya aliran darah.
Penemuannya yang luar biasa ini yang membawanya memiliki ketenaran yang abadi. Eropa mempelajari tentang pembuluh kapiler yang tipis dan hubungan antara vena dana arteri hanya setelah penemuan mikroskop powerful di abad ke-17 M. Eropa menemukan mikrosof kapiler 400 tahun setelahnya. Bukunya diterjemahkan kedalam bahasa Latin setelah kematiannya.
Embriologi Modern
Sang dokter Muslim dari abad ke-13 M ini, tak hanya berhasil membuktikan adanya hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, serta proses sirkulasi darah. Ibnu Al-Quff juga menjelaskan masalah embrilogi modern sesuai dengan yang tercantum dalam Alquran.
Ezzat Abouleish dalam karyanya Contributions of Islam to Medicine, menjelaskan Ibnu al-Quff mengembangkan embriologi. Menurut Abouleish ,penjelasan al-Quff tentang embriologi dan perinatologi dalam karyanya berjudul al-Jami terbukti lebih akurat.
“Pembentukan awal adalah sebuah buih yang merupakan tahap enam sampai tujuh hari pertama, pada hari ke- 3 hingga 16 secara bertahap membentuk gumpalan dan pada hari ke-28 sampai 30 menjadi sebuah gumpalan kecil daging. Pada hari ke-38 sampai 40, kepala muncul terpisah dari bahu dan lengan. Otak dan jantung yang diikuti dengan hati terbentuk sebelum organ lainnya,” papar Ibnu al-Quff seperti dikutip Abouleish.
Al-Quff menambahkan bahwa janin mengambil makanan dari ibunya untuk tumbuh. Ia menambahkan, ada tiga selaput yang menutupi dan melindungi janin. Pertama menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena dengan sesuatu di rahim ibunya melalui tali pusar.
“Melalui pembuluh vena, janin bayi mendapatkan makanan untuk kebutuhan nutrisinya. Sementara pembuluh arteri membawa udara,” tutur al-Quff. Pada akhir bulan ketujuh, lanjut al-Quff, semua organ telah selesai. Setelah kelahiran, tali pusar bayi dipotong pada jarak empat jari luasnya dari badan, dan terikat dengan baik, dengan benang wol yang lembut.
Wilayah yang dipotong ditutupi dengan filamen/kawat pijar basah dalam minyak zaitun dengan sebuah obat penahan darah untuk mencegah pendarahan yang menetes. “Setelah kelahiran, bayi dirawat oleh ibunya dengan air susu ibu (ASI) yang merupakan nutrisi paling baik.
Kemudian bidan meletakkan bayi tidur dalam kamar gelap yang tenang. Menyusui bayi dilakukan dua sampai tiga kali setiap hari. Sebelum menyusui, payudara ibu harus ditekan dua atau tiga kali untuk membuang susu yang ada dekat puting susu,” papar al-Quff.
Begitulah, kontribusi para dokter Islam dalam mengembangkan dan meletakan studi embriologi modern. she
Sumber :
http://koran.republika.co.id/berita/63982/Ibnu_al_Quff_Sang_Pelopor_Embriologi_Modern
22 Juli 2009
Mukjizat Embriologi Di Dalam Al-Qur'an
Allohu Akbar… Maha Besar Alloh, yang telah menciptakan manusia dengan bentuknya yang sempurna, kemudian Alloh anugerahkan mereka dengan kecerdasan dan otak supaya mereka ini mau berpikir akan ciptaan Alloh. Alloh Ta’ala berfirman :
وَفِيْ الأَرْضِ ءَايَاتٌ لِلْمُوْقِنِيْنَ وَفِيْ أَنْفُسِكُمْ أَفَلاَ تُبْصِرُوْنَ
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS Adz-Dzaariyat : 20-21)
Al-Imam ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan ayat di atas :
“Alloh Ta’ala berfirman menyeru hamba-hamba-Nya untuk bertafakkur (berfikir) dan mengambil i’tibar (pelajaran) : “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin” yang mencakup bumi itu sendiri dan apa-apa yang ada padanya seperti pegunungan, lautan, sungai, pepohonan dan tetumbuhan, yang menunjukkan orang yang memikirkannya dan merenungkan maknanya, akan keagungan pencipta-Nya, kekuasannya-Nya yang maha luas, kebaikan-Nya yang umum mencakup semuanya dan ilmu-Nya yang mencakup zhahir dan bathin. Demikian pula, bahwa di dalam diri seorang hamba itu ada pelajaran, hikmah dan rahmat yang menunjukkan bahwa Alloh itu maha tunggal al-Ahad…” [Taysir Karimir Rahman, tafsir surat adz-Dzariyat, juz 29, hal. 809).
Manusia zaman dahulu tidak mengetahui bahwa mereka mengalami perkembangan di dalam perut (uterus ibnu mereka) hingga akhirnya sains modern menguaknya. Ilustrasi pertama yang diketahui tentang sebuah janin digambar oleh Leonardo Da Vinci pada abad ke-15. Pada abad ke-2 Masehi, Galen menggambarkan Plasenta dan membran fetal di bukunya yang berjudul ‘On the Formation of the Fetus’. Mungkin, karena inilah para dokter pada abad ke-7 M kemungkinan besar telah mengetahui bahwa embrio manusia berkembang di dalam uterus, namun tetap saja tidak mungkin mereka mengetahui bahwa embrio tersebut berkembang secara bertahap, walaupun Aristoteles telah menggambarkan tahap-tahap perkembangan embrio ayam pada abad ke-4 sebelum masehi. Pemahaman bahwa embrio manusia berkembang secara bertahap tidak dibahas dan diilustrasikan sampai abad ke-15.
Baru setelah Mikroskop ditemukan pada abad ke-17 oleh Leueewenhoek, deskripsi tentang embrio ayam dibuat, namun pengetahuan akan perkembangan embriologi manusia tidaklah diketahui secara mendetail melainkan setelah abad ke-20 setelah Streeter (1941) mengembangkan sistem pertama kali tentang tahap perkembangan embrio yang kemudian digantikan oleh sistem yang lebih akurat yang dikemukakan oleh O’Rahilly (1972).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah menjelaskan perkembangan embrio ini secara mendetail 14 abad yang lalu, dimana pada zaman itu mikroskop, USG dan semisalnya belum ditemukan. Alloh Ta’ala berfirman :
يَخْلُقُكُمْ فِيْ بُطُوْنِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْضِ خَلْقٍ فِيْ ظُلُمَاتٍ ثَلاَثٍ
“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.” (QS az-Zumar : 6)
Syaikh Ibnu Sa’di rahimahullahu menjelaskan penafsiran ayat ini : “yaitu Alloh menciptakan kalian thur ba’da thur (tahap demi tahap bentuknya), dan kalian dalam keadaan dimana tidak ada tangan satu makhlukpun memegang kalian dan mata melihat kalian, dan Dia-lah Alloh yang memelihara kalian di dalam tempat yang sempit tersebut (perut ibu, uterus), “dalam tiga kegelapan” yaitu kegelapan perut [zhulmatul Bathni], kegelapan rahim [zhulmatur rahmi] kemudian kegelapan tembuni/ari-ari [zhulmatu masyimah].
Sains modern menjelaskan bahwa tahapan perkembangan embrio di dalam uterus memang terjadi secara bertahap, bentuk demi bentuk. Dan sains modern menjelaskan bahwa janin manusia berada pada tiga lapisan, yaitu :
Dinding anterior abdomen
Dinding uterus
Membran Amniochorionic (lihat Gambar 1)
(Gambar 1. Gambar irisan sagital dari abdomen dan pelvis (tulang kelamin) wanita menunjukkan janin di dalam uterus. Tiga kegelapan tersebut adalah : (1) Dinding anterior abdomen, (2) Dinding uterus, dan (3) Membran Amniochorionic.)
Penafsiran di atas tidak menyelisihi penjelasan sains modern, dimana “tiga kegelapan” tersebut yang dijelaskan oleh Syaikh as-Sa’di adalah sama dengan yang disebutkan di dalam sains modern.
Zhulmatul Bathni (kegelapan perut) bisa diinterpretasikan sama dengan dinding anterior abdomen. Karena bathnun sama dengan abdomen. Zhulmatur rahmi (kegelapan rahim) sama dengan dinding uterus, karena rahim yang dimaksud adalah uterus. Zhulmatul Masyimah (kegelapan tembuni) identik dengan membran amnichorionic.
Alloh Ta’ala berfirman :
ثُمَّ جَعَلْنَا نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS Al-Mu’minun : 13)
Syaikh as-Sa’di rahimahullahu berkata : “Nuthfah adalah sesuatu yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan kemudian menetap di “tempat yang kokoh” yaitu rahim, yang memeliharanya dari rusak, cedera dan selainnya.”
Sesuatu yang keluar dari sulbi laki-laki adalah spermatozoa dan yang keluar dari wanita adalah ovum. Lantas keduanya bercampur sebagaimana dalam firman Alloh Ta’ala :
إِنَّا خَلَقْنَا الإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَطٍ أَمْشَاجٍ
“Sesungguhnya kami menciptakan manusia dari tetesan air yang bercampur.” (QS Al-Insan : 2)
Campuran keduanya ini membentuk zigot yang membelah diri membentuk blastocyst yang tertanam secara kuat di uterus (tempat yang kokoh). (Gambar 2)
Gambar 2 : Blastocyst yang tertanam dalam uterus
Kemudian Alloh Ta’ala berfirman :
ثُمَّ خَلَقْنَا النُطْفَةَ عَلَقَةً
“Kemudian nuthfah itu Kami jadikan ‘alaqoh” (QS Al-Mu’minun : 14)
Kata ‘Alaqoh dari sisi bahasa Arab bermakna 3, yaitu :
Bermakna lintah.
Bermakna sesuatu yang tergantung.
Bermakna segumpal darah.
Dan maha suci Alloh, ternyata tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqoh ini tidak ada yang menyelisihi fakta saintifik modern sedikitpun.
‘Alaqoh bermakna sebagai lintah, Ini adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia sejak berusia 1-24 hari ketika menempel di endometrium pada uterus, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari “endometrium deciduas” saat hamil. Hal ini sangat luar biasa bagaimana embrio yang berumur 23-24 hari bisa menyerupai seekor lintah (Gambar 3). Selama mikroskop dan lensa belum ditemukan pada abad ke-7, para dokter tidak akan tahu bahwa embrio manusia memiliki penampakan seperti lintah.
Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqoh, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Profesor Moore lantas menempatkan sebuah gambar embrio dan lintah bersebelahan (Gambar 3).
Gambar 3 : Atas, sebuah gambar dari lintah. Bawah, sebuah gambar dari embrio berusia 24 hari. Perhatikan penampakan seperti lintah pada embrio manusia dalam tahap ini.
Arti kedua, ‘alaqoh adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqoh. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah.
Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Hal ini signifikan untuk mengamati sebagaimana pernyataan Profesor Moore, bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh mengalami peristiwa internal yang sudah dikenal, seperti pembentukan darah pada pembuluh tertutup, sampai siklus metabolisme selesai di plasenta. Selama tahap ‘alaqoh, darah ditangkap di dalam pembuluh tertutup dan inilah alasan mengapa embrio memiliki penampakan seperti gumpalan darah. Ketiga deskripsi tersebut secara mengagumkan disodorkan oleh satu kata ‘alaqoh dalam Qur’an. Maha suci Alloh.
Alloh Ta’ala berfirman :
ثُمَّ خَلَقْنَا العَلَقَةً مُضْغَةً
“Kemudian ‘alaqoh itu kami jadikan mudhghoh” (QS Al-Mu’minun : 14)
Kata Mudghah bisa bermakna “segumpal daging” dan bisa juga bermakna “sesuatu yang dikunyah”. Akhir minggu ke empat, embrio manusia tampak seperti gumpalan daging atau sesuatu yang dikunyah (gambar 4). Penampakan seperti bekas kunyahan menunjukkan somit yang menyerupai tanda gigi. Somit merepresentasikan permulaan primordia dari vertebrae (bakal tulang belakang)
Gambar 4. Kiri, model plastik embrio manusia yang memiliki penampakan gumpalan daging. Kanan, sebuah gambar embrio berusia 28 hari yang menunjukkan beberapa somit seperti manik-manik yang menyerupai tanda gigi pada pada model yang ditunjukkan di kiri.
Allah Ta’ala berfirman :
فَخَلَقْنَا المُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا العِظَامَ لحَمْاً
“Kemudian kami jadikan mudghoh itu ‘idhoman (tulang belulang), lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan lahma (daging/otot)” (QS Al-Mu’minun : 14)
Ayat di atas mengindikasikan bahwa setelah tahap mudhghoh, tulang belulang dan otot terbentuk. Hal ini sesuai dengan perkembangan embriologi. Pertama tulang terbentuk sebagai model kartilago (tulang rawan) dan otot (daging) berkembang menyelimutinya dari mesodermal somatik.
Allah Ta’ala berfirman :
ثُمَّ أَنْشَأْنَاُه خَلْقًا ءَاخَرَ
“Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain” (QS Al-Mu’minun : 14)
Ayat di atas mengimplikasikan bahwa tulang dan otot menghasilkan bentukan/formasi makhluk dengan bentuk yang lain. Hal ini bisa mengacu pada manusia yang masih berupa embrio yang terbentuk di akhir minggu ke delapan. Pada tahap ini, embrio memiliki karekteristik khusus dan memiliki primordia (bakal) seluruh organ dan bagian-bagiannya baik internal maupun eksternal. Setelah minggu ke delapan, embrio ini disebut fetus. Hal ini menjadikannya sebagai makhluk yang baru yang berbentuk lain. Maha Suci Alloh, Pencipta yang paling baik.
Allah Ta’ala berfirman :
وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ
“dan Ia menjadikan bagimu pendengaran, pengelihatan dan pemahaman (hati)” (QS an-Nahl : 78)
Ayat di atas mengindikasikan bahwa indera khusus seperti pendengaran, pengelihatan dan peraba berkembang pada tahap ini, adalah benar. Primordia (bakal) telinga internal nampak sebelum permulaan perkembangan mata, dan otak (tempatnya pemahaman) berdiferensiasi terakhir kali.
Allah Ta’ala berfirman :
ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِمُخَلَّقَةٍ
“Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna” (QS Al-Hajj : 5)
Penggalan ayat di atas mengindikasikan bahwa embrio tersusun atas jaringan yang berdiferensiasi (sempurna kejadiannya) dan jaringan yang tak berdiferensiasi (tidak sempurna). Sebagai contoh, ketika tulang kartilago (rawan) berdiferensiasi, jaringan ikat embrio atau mesenkim yang menyelubunginya tak berdifirensiasi. Ia akan berdiferensiasi kemudian menjadi otot dan ligamen yang menempel di tulang. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah yang tak terbantahkan.
Allah Ta’ala berfirman :
لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِيْ الأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
“Agar kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan di dalam rahim (uterus), apa yang kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan” (QS Al-Hajj : 5)
Penggalan ayat di atas menyatakan bahwa Alloh telah menetapkan dan menentukan embrio di dalam uterus sampai masa penuhnya (kehamilan 9 bulan). Hal ini juga diketahui secara jelas bahwa banyak embrio gagal berkembang selama bulan pertama perkembangannya, dan hanya sekitar 30% zigot yang terbentuk, berkembang menjadi fetus yang selamat hingga kelahiran.
Di dalam buku “Developing Human”, DR. Moore menyatakan bahwa klasifikasi modern tentang tahap perkembangan embrionik, yang telah diadopsi hampir di seluruh dunia, adalah pengkasifikasian yang terlalu rumit dan tidak komprehensif. Klasifikasi modern di atas tidak memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai tahapan perkembangan embrionik secara mudah dan jelas, karena tahap-tahap tersebut berdasarkan bentuk numerik, yaitu, tahap 1, tahap 2, tahap 3, dst. Pembelahan yang telah disebutkan di dalam al-Qur’an tidaklah bergantung pada sistem numerik. Lebih jauh, klasifikasi perkembangan embrio yang terdapat di al-Qur’an berdasarkan pada pengidentifikasian bentuk (morfologi) dan ukuran yang lebih akurat, mudah difahami dan jelas.
Al-Qur’an mengeidentifikasikan tahapan perkembangan prenatal sebagai berikut:
Nuthfah, yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
‘Alaqoh yang berarti “struktur seperti lintah”, “segumpal daging” atau “sesuatu yang tergantung”.
Mudghah yang berarti “struktur bekas kunyahan” atau “segumpal daging”
‘Idhaam yang berarti “tulang” atau “rangka”
Kisaa al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
An-Nasy’a yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas”
Prof Moore telah menjelaskan bahwa pembelahan versi Qur’an ini benar-benar berdasarkan pada fase yang berbeda pada perkembangan prenatal. Beliau telah menggarisbawahi bahwa deskripsi saintifis yang elegan ini lebih komprehensif dan praktis. Dan seharusnya para saintis modern menjadikan dasar klasifikasi perkembangan embriologi di dalam Al-Qur’an ini sebagai dasar klasifikasi yang dipegang, karena lebih mudah difahami, akurat dan saintifis.
Dari paparan di atas, apakah mungkin Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam ini adalah kitab suci yang diada-adakan oleh beliau sebagaimana tuduhan kaum kuffar dan atheis? Bagi orang-orang yang mempergunakan akal sehatnya tentu akan mengatakan, “Maha Suci Alloh, sesungguhnya ini semua berasal dari sisi-Mu.”
Sumber :
Abu Salma
http://abusalma.wordpress.com/2007/01/22/mukjizat-embriologi-di-dalam-al-qur’an/
22 Januari 2007
وَفِيْ الأَرْضِ ءَايَاتٌ لِلْمُوْقِنِيْنَ وَفِيْ أَنْفُسِكُمْ أَفَلاَ تُبْصِرُوْنَ
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS Adz-Dzaariyat : 20-21)
Al-Imam ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan ayat di atas :
“Alloh Ta’ala berfirman menyeru hamba-hamba-Nya untuk bertafakkur (berfikir) dan mengambil i’tibar (pelajaran) : “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin” yang mencakup bumi itu sendiri dan apa-apa yang ada padanya seperti pegunungan, lautan, sungai, pepohonan dan tetumbuhan, yang menunjukkan orang yang memikirkannya dan merenungkan maknanya, akan keagungan pencipta-Nya, kekuasannya-Nya yang maha luas, kebaikan-Nya yang umum mencakup semuanya dan ilmu-Nya yang mencakup zhahir dan bathin. Demikian pula, bahwa di dalam diri seorang hamba itu ada pelajaran, hikmah dan rahmat yang menunjukkan bahwa Alloh itu maha tunggal al-Ahad…” [Taysir Karimir Rahman, tafsir surat adz-Dzariyat, juz 29, hal. 809).
Manusia zaman dahulu tidak mengetahui bahwa mereka mengalami perkembangan di dalam perut (uterus ibnu mereka) hingga akhirnya sains modern menguaknya. Ilustrasi pertama yang diketahui tentang sebuah janin digambar oleh Leonardo Da Vinci pada abad ke-15. Pada abad ke-2 Masehi, Galen menggambarkan Plasenta dan membran fetal di bukunya yang berjudul ‘On the Formation of the Fetus’. Mungkin, karena inilah para dokter pada abad ke-7 M kemungkinan besar telah mengetahui bahwa embrio manusia berkembang di dalam uterus, namun tetap saja tidak mungkin mereka mengetahui bahwa embrio tersebut berkembang secara bertahap, walaupun Aristoteles telah menggambarkan tahap-tahap perkembangan embrio ayam pada abad ke-4 sebelum masehi. Pemahaman bahwa embrio manusia berkembang secara bertahap tidak dibahas dan diilustrasikan sampai abad ke-15.
Baru setelah Mikroskop ditemukan pada abad ke-17 oleh Leueewenhoek, deskripsi tentang embrio ayam dibuat, namun pengetahuan akan perkembangan embriologi manusia tidaklah diketahui secara mendetail melainkan setelah abad ke-20 setelah Streeter (1941) mengembangkan sistem pertama kali tentang tahap perkembangan embrio yang kemudian digantikan oleh sistem yang lebih akurat yang dikemukakan oleh O’Rahilly (1972).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah menjelaskan perkembangan embrio ini secara mendetail 14 abad yang lalu, dimana pada zaman itu mikroskop, USG dan semisalnya belum ditemukan. Alloh Ta’ala berfirman :
يَخْلُقُكُمْ فِيْ بُطُوْنِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْضِ خَلْقٍ فِيْ ظُلُمَاتٍ ثَلاَثٍ
“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.” (QS az-Zumar : 6)
Syaikh Ibnu Sa’di rahimahullahu menjelaskan penafsiran ayat ini : “yaitu Alloh menciptakan kalian thur ba’da thur (tahap demi tahap bentuknya), dan kalian dalam keadaan dimana tidak ada tangan satu makhlukpun memegang kalian dan mata melihat kalian, dan Dia-lah Alloh yang memelihara kalian di dalam tempat yang sempit tersebut (perut ibu, uterus), “dalam tiga kegelapan” yaitu kegelapan perut [zhulmatul Bathni], kegelapan rahim [zhulmatur rahmi] kemudian kegelapan tembuni/ari-ari [zhulmatu masyimah].
Sains modern menjelaskan bahwa tahapan perkembangan embrio di dalam uterus memang terjadi secara bertahap, bentuk demi bentuk. Dan sains modern menjelaskan bahwa janin manusia berada pada tiga lapisan, yaitu :
Dinding anterior abdomen
Dinding uterus
Membran Amniochorionic (lihat Gambar 1)
(Gambar 1. Gambar irisan sagital dari abdomen dan pelvis (tulang kelamin) wanita menunjukkan janin di dalam uterus. Tiga kegelapan tersebut adalah : (1) Dinding anterior abdomen, (2) Dinding uterus, dan (3) Membran Amniochorionic.)
Penafsiran di atas tidak menyelisihi penjelasan sains modern, dimana “tiga kegelapan” tersebut yang dijelaskan oleh Syaikh as-Sa’di adalah sama dengan yang disebutkan di dalam sains modern.
Zhulmatul Bathni (kegelapan perut) bisa diinterpretasikan sama dengan dinding anterior abdomen. Karena bathnun sama dengan abdomen. Zhulmatur rahmi (kegelapan rahim) sama dengan dinding uterus, karena rahim yang dimaksud adalah uterus. Zhulmatul Masyimah (kegelapan tembuni) identik dengan membran amnichorionic.
Alloh Ta’ala berfirman :
ثُمَّ جَعَلْنَا نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS Al-Mu’minun : 13)
Syaikh as-Sa’di rahimahullahu berkata : “Nuthfah adalah sesuatu yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan kemudian menetap di “tempat yang kokoh” yaitu rahim, yang memeliharanya dari rusak, cedera dan selainnya.”
Sesuatu yang keluar dari sulbi laki-laki adalah spermatozoa dan yang keluar dari wanita adalah ovum. Lantas keduanya bercampur sebagaimana dalam firman Alloh Ta’ala :
إِنَّا خَلَقْنَا الإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَطٍ أَمْشَاجٍ
“Sesungguhnya kami menciptakan manusia dari tetesan air yang bercampur.” (QS Al-Insan : 2)
Campuran keduanya ini membentuk zigot yang membelah diri membentuk blastocyst yang tertanam secara kuat di uterus (tempat yang kokoh). (Gambar 2)
Gambar 2 : Blastocyst yang tertanam dalam uterus
Kemudian Alloh Ta’ala berfirman :
ثُمَّ خَلَقْنَا النُطْفَةَ عَلَقَةً
“Kemudian nuthfah itu Kami jadikan ‘alaqoh” (QS Al-Mu’minun : 14)
Kata ‘Alaqoh dari sisi bahasa Arab bermakna 3, yaitu :
Bermakna lintah.
Bermakna sesuatu yang tergantung.
Bermakna segumpal darah.
Dan maha suci Alloh, ternyata tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqoh ini tidak ada yang menyelisihi fakta saintifik modern sedikitpun.
‘Alaqoh bermakna sebagai lintah, Ini adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia sejak berusia 1-24 hari ketika menempel di endometrium pada uterus, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari “endometrium deciduas” saat hamil. Hal ini sangat luar biasa bagaimana embrio yang berumur 23-24 hari bisa menyerupai seekor lintah (Gambar 3). Selama mikroskop dan lensa belum ditemukan pada abad ke-7, para dokter tidak akan tahu bahwa embrio manusia memiliki penampakan seperti lintah.
Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqoh, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Profesor Moore lantas menempatkan sebuah gambar embrio dan lintah bersebelahan (Gambar 3).
Gambar 3 : Atas, sebuah gambar dari lintah. Bawah, sebuah gambar dari embrio berusia 24 hari. Perhatikan penampakan seperti lintah pada embrio manusia dalam tahap ini.
Arti kedua, ‘alaqoh adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqoh. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah.
Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Hal ini signifikan untuk mengamati sebagaimana pernyataan Profesor Moore, bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh mengalami peristiwa internal yang sudah dikenal, seperti pembentukan darah pada pembuluh tertutup, sampai siklus metabolisme selesai di plasenta. Selama tahap ‘alaqoh, darah ditangkap di dalam pembuluh tertutup dan inilah alasan mengapa embrio memiliki penampakan seperti gumpalan darah. Ketiga deskripsi tersebut secara mengagumkan disodorkan oleh satu kata ‘alaqoh dalam Qur’an. Maha suci Alloh.
Alloh Ta’ala berfirman :
ثُمَّ خَلَقْنَا العَلَقَةً مُضْغَةً
“Kemudian ‘alaqoh itu kami jadikan mudhghoh” (QS Al-Mu’minun : 14)
Kata Mudghah bisa bermakna “segumpal daging” dan bisa juga bermakna “sesuatu yang dikunyah”. Akhir minggu ke empat, embrio manusia tampak seperti gumpalan daging atau sesuatu yang dikunyah (gambar 4). Penampakan seperti bekas kunyahan menunjukkan somit yang menyerupai tanda gigi. Somit merepresentasikan permulaan primordia dari vertebrae (bakal tulang belakang)
Gambar 4. Kiri, model plastik embrio manusia yang memiliki penampakan gumpalan daging. Kanan, sebuah gambar embrio berusia 28 hari yang menunjukkan beberapa somit seperti manik-manik yang menyerupai tanda gigi pada pada model yang ditunjukkan di kiri.
Allah Ta’ala berfirman :
فَخَلَقْنَا المُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا العِظَامَ لحَمْاً
“Kemudian kami jadikan mudghoh itu ‘idhoman (tulang belulang), lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan lahma (daging/otot)” (QS Al-Mu’minun : 14)
Ayat di atas mengindikasikan bahwa setelah tahap mudhghoh, tulang belulang dan otot terbentuk. Hal ini sesuai dengan perkembangan embriologi. Pertama tulang terbentuk sebagai model kartilago (tulang rawan) dan otot (daging) berkembang menyelimutinya dari mesodermal somatik.
Allah Ta’ala berfirman :
ثُمَّ أَنْشَأْنَاُه خَلْقًا ءَاخَرَ
“Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain” (QS Al-Mu’minun : 14)
Ayat di atas mengimplikasikan bahwa tulang dan otot menghasilkan bentukan/formasi makhluk dengan bentuk yang lain. Hal ini bisa mengacu pada manusia yang masih berupa embrio yang terbentuk di akhir minggu ke delapan. Pada tahap ini, embrio memiliki karekteristik khusus dan memiliki primordia (bakal) seluruh organ dan bagian-bagiannya baik internal maupun eksternal. Setelah minggu ke delapan, embrio ini disebut fetus. Hal ini menjadikannya sebagai makhluk yang baru yang berbentuk lain. Maha Suci Alloh, Pencipta yang paling baik.
Allah Ta’ala berfirman :
وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ
“dan Ia menjadikan bagimu pendengaran, pengelihatan dan pemahaman (hati)” (QS an-Nahl : 78)
Ayat di atas mengindikasikan bahwa indera khusus seperti pendengaran, pengelihatan dan peraba berkembang pada tahap ini, adalah benar. Primordia (bakal) telinga internal nampak sebelum permulaan perkembangan mata, dan otak (tempatnya pemahaman) berdiferensiasi terakhir kali.
Allah Ta’ala berfirman :
ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِمُخَلَّقَةٍ
“Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna” (QS Al-Hajj : 5)
Penggalan ayat di atas mengindikasikan bahwa embrio tersusun atas jaringan yang berdiferensiasi (sempurna kejadiannya) dan jaringan yang tak berdiferensiasi (tidak sempurna). Sebagai contoh, ketika tulang kartilago (rawan) berdiferensiasi, jaringan ikat embrio atau mesenkim yang menyelubunginya tak berdifirensiasi. Ia akan berdiferensiasi kemudian menjadi otot dan ligamen yang menempel di tulang. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah yang tak terbantahkan.
Allah Ta’ala berfirman :
لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِيْ الأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
“Agar kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan di dalam rahim (uterus), apa yang kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan” (QS Al-Hajj : 5)
Penggalan ayat di atas menyatakan bahwa Alloh telah menetapkan dan menentukan embrio di dalam uterus sampai masa penuhnya (kehamilan 9 bulan). Hal ini juga diketahui secara jelas bahwa banyak embrio gagal berkembang selama bulan pertama perkembangannya, dan hanya sekitar 30% zigot yang terbentuk, berkembang menjadi fetus yang selamat hingga kelahiran.
Di dalam buku “Developing Human”, DR. Moore menyatakan bahwa klasifikasi modern tentang tahap perkembangan embrionik, yang telah diadopsi hampir di seluruh dunia, adalah pengkasifikasian yang terlalu rumit dan tidak komprehensif. Klasifikasi modern di atas tidak memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai tahapan perkembangan embrionik secara mudah dan jelas, karena tahap-tahap tersebut berdasarkan bentuk numerik, yaitu, tahap 1, tahap 2, tahap 3, dst. Pembelahan yang telah disebutkan di dalam al-Qur’an tidaklah bergantung pada sistem numerik. Lebih jauh, klasifikasi perkembangan embrio yang terdapat di al-Qur’an berdasarkan pada pengidentifikasian bentuk (morfologi) dan ukuran yang lebih akurat, mudah difahami dan jelas.
Al-Qur’an mengeidentifikasikan tahapan perkembangan prenatal sebagai berikut:
Nuthfah, yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
‘Alaqoh yang berarti “struktur seperti lintah”, “segumpal daging” atau “sesuatu yang tergantung”.
Mudghah yang berarti “struktur bekas kunyahan” atau “segumpal daging”
‘Idhaam yang berarti “tulang” atau “rangka”
Kisaa al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
An-Nasy’a yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas”
Prof Moore telah menjelaskan bahwa pembelahan versi Qur’an ini benar-benar berdasarkan pada fase yang berbeda pada perkembangan prenatal. Beliau telah menggarisbawahi bahwa deskripsi saintifis yang elegan ini lebih komprehensif dan praktis. Dan seharusnya para saintis modern menjadikan dasar klasifikasi perkembangan embriologi di dalam Al-Qur’an ini sebagai dasar klasifikasi yang dipegang, karena lebih mudah difahami, akurat dan saintifis.
Dari paparan di atas, apakah mungkin Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam ini adalah kitab suci yang diada-adakan oleh beliau sebagaimana tuduhan kaum kuffar dan atheis? Bagi orang-orang yang mempergunakan akal sehatnya tentu akan mengatakan, “Maha Suci Alloh, sesungguhnya ini semua berasal dari sisi-Mu.”
Sumber :
Abu Salma
http://abusalma.wordpress.com/2007/01/22/mukjizat-embriologi-di-dalam-al-qur’an/
22 Januari 2007
Langganan:
Postingan (Atom)