Minggu, 03 Oktober 2010

Janin Bisa Mendengar di Dalam Rahim

Di masa kehamilan trimester terakhir ini, saya dan suami mulai concern mengenai kehamilan anak pertama kami, yang padahal seharusnya dilakukan jauh sebelum trimester terakhir. Mulai mengikuti beberapa milis yang berhubungan dengan masalah pertumbuhan anak, salah satunya milis dari majalah Parents Guide.

Dan akhirnya saya mendapatkan undangan seminar gratis yang diadakan oleh RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Strect Nil, serta majalah Parents Guide Sabtu kemarin. Judul seminarnya "SOLUSI ATASI NYERI PERSALINAN: PENGENALAN METODE HYPNOBIRTHING"

Undangan seminar tersebut jam 9.00 wib, tapi ternyata molor sampai hampir 1 jam kemudian. Tadinya saya dan suami berniat ingin meninggalkan acara tersebut karena jam 11.00 wib saya juga harus mengikuti kursus Prenatal di Hermina. Tapi mengingat judulnya Hypnobirthing yang belum saya dengar maka dengan sabar saya menunggu.

Ketika acara dimulai pembicara pertama adalah Dr. Boy. Mulai diputar film mengenai proses pertumbuhan janin dari trisemester pertama sampai proses melahirkan. Pas diputarnya saat proses persalinan rasanya terharu sekali sampai meneteskan air mata dan bulu kuduk pun ikut berdiri, merinding rasanya. Jadi gak sabar menunggu hari H. Begitu juga suami merasakan hal yang sama. Dr. Boy menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan masalah kedokteran.

Sedangkan pembicara kedua adalah Ibu Lanny Kuswandari (hypnotherapist) yang memberikan penjelasan mengenai Hypnobirthing. Hypnobirthing adalah relaksasi dengan penambahan sugesti melalui usapan. Tangan menjadi sarana untuk mengusap daerah bawah payudara hingga perut. Sebenarnya cara ini telah dilakukan secara natural oleh ibu-ibu hamil saat janinnya meronta dalam kandungan. Ketika itu ibu akan mengusap perut sambil membisikkan kata-kata lembut yang menenangkan.

Untuk mengikuti program yang diajarkan Lanny, ada empat langkah yang harus dijalankan. Pertama, kepala dimiringkan di atas bahu kanan kemudian diputar sampai di atas bahu kiri, kembali ke bahu kanan sampai delapan kali hitungan. Setelah itu jari kanan di atas bahu diputar ke belakang sebanyak delapan kali. Lalu tangan tetap di atas bahu diputar ke depan sebanyak delapan kali pula.

Langkah kedua adalah relaksasi otot. Berbaring santai, lengan di samping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap ke atas. Lalu tegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Dahi dikerutkan, lidah ditarik ke arah langit-langit.

Langkah ketiga berupa relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring, otomatis napas akan terdorong ke arah perut. Tarik napas panjang melewati hidung sambil hitung sampai 10. Kemudian embuskan napas perlahan-lahan lewat mulut, lakukan 10 kali.

Langkah keempat relaksasi pikiran, langkah ini diwakili oleh indra mata. Setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip, dan hitungan kelima mata akan menutup.

Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan, dan pikiran) dan raga istirahat, masukkan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”

Selain itu Ibu Lanny juga mengatakan bahwa sering-seringlah ibu mengajak bicara janin yang ada di kandungan, karena janin pun dapat mendengarkan suara ibunya sendiri bahkan suara orang lain yang di dekatnya.

Memang sebelumnya saya pernah membaca artikel yang berhubungan dengan masalah janin dapat mendengarkan suara ibunya. Tadinya saya pikir biasa-biasa saja.

Tapi setelah saya melihat rekaman USG 4 dimensi di mana terekam janin yang diajak bicara oleh dokter yang sedang memeriksa dan meminta janin tersebut untuk melakukan beberapa permintaan dan ternyata benar-benar direspon oleh janin tersebut.

Saya sampai terbengong-bengong saat mendengarkan perintah dokternya kepada janin tersebut dengan berbicara “ Nak, coba perlihatkan wajah cantikmu…!” Di mana sebelumnya janin tersebut hanya menunduk dan tiba-tiba menyingkirkan tangannya dan mendongakkan kepalanya. Itu perintah pertama, selanjutnya dokter berbicara “ Coba Nak tunjukkan lima jarimu …!” Dengan cepat janin tersebut meregangkan tangan yang sebelumnya dikepal dan melebarkan tangannya. Ya Tuhan… saya sungguh tidak percaya bahwa benar-benar terjadi. Di mana sebelumnya saya hanya membaca artikel saja dan tidak melihat rekaman tersebut. Untuk perintah terakhir dokter meminta untuk mengisap jempolnya sendiri “Nak, coba isap jempol mu !” dan diisaplah jempol tersebut. Lucu sekali melihatnya…

Sejak melihat rekaman tersebut, saya mulai sadar bahwa selama ini jika saya sedang marah atau kesal dengan suami berarti janinpun dapat mengetahui bahwa orang tuanya sedang bermasalah. Tak heran kadang kalau sedang marah, perut langsung kencang sekali. Setelah seminar selesai, baru mulailah saya sering mengajaknya berbicara (karena sebelumnya hanya berbicara dalam hati saja), walaupun terlihat seperti orang gila. :-p

Jadi, bagi para calon orang tua, yang sedang hamil, dan yang menghamili (maksudnya calon Bapak) sering-seringlah berbicara lembut kepada calon janin yang ada di rahim, agar merasa relaks dan pasti akan sangat membantu nanti di saat persalinan.


Sumber: www.hypno-birthing.web.id


Sumber :
Ade Rima Koyansow
http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=4469
30 Oktober 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar