"SUDAH di USG, Bu?" pertanyaan itu sering ditanyakan kepada ibu hamil. Ya, memeriksakan kehamilan rasanya belum lengkap tanpa dilakukan USG. Banyak sekali manfaat USG, mulai dari mendeteksi adanya gangguan pada kehamilan hingga mengintip fisik si calon bayi.
Untuk Anda yang ingin mengenali si benda canggih ini lebih jauh, dr Sofani Munzila, SpOG dan dr Elia Semiarti, SpRad dari RS Mitra Keluarga, Depok, memberikan pemaparannya:
Pentingnya USG
USG (ultrasonografi) adalah suatu alat yang menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh alat penjejak (transduser) pada organ yang akan diperiksa.
Dengan USG, dokter dapat melihat sejauh mana perkembangan yang terjadi pada janin, seberapa aktif gerakan janin, apakah posisi janin sesuai dengan usia kehamilannya, adakah kemungkinan kelainan atau gangguan atau penyakit yang menyertai kehamilan.
USG aman digunakan karena tidak menggunakan sinar x atau rontgen untuk menghasilkan gambar janin, jadi Moms tak usah khawatir bakal membahayakan janin.
Nah, gelombang suara yang diterima akan dipancarkan kembali oleh transduser, selanjutnya diubah menjadi gambar titik-titik pada layar monitor. Itu sebabnya, Moms dapat melihat bagaimana kondisi janinnya. Memang gambar yang dihasilkan belum sempurna, namun dokter yang bersangkutan akan menunjukkan bagian mana yang merupakan kepala, kaki, atau bagian perut janin.
Jenis USG
Di dunia kebidanan dan kandungan telah diperkenalkan USG 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). USG 2D akan menampilkan dua bidang gambar (melintang dan memanjang). Ibarat foto, dia hanya menampilkan gambar janin dari depan. Sedangkan, 3D tampilan gambarnya lebih jelas dan berwarna. Moms atau dads bisa melihat profil muka bayi seperti aslinya. Bahkan, melihat keadaan janin dari posisi yang berbeda.
Memang hasilnya masih tampak kasar, belum seperti pas foto tapi kita sudah bisa melihat ketebalan hidungnya, jari-jari tangannya, atau ditemukan ada kelainan seperti bibir sumbing.
USG 3D dilakukan oleh dokter jika ada kemungkinan janin mengidap kelainan atau ada riwayat penyakit tertentu pada rahim ibu, yang tidak bisa terdeteksi dengan USG biasa sehingga harus diamati secara detail.
USG 4 Dimensi
Nah, bila Moms masih penasaran bagaimana sih gerak-gerik janin dalam rahim dokter akan merekomendasikan USG 4D. Dengan USG 4D, maka gambar janin yang ditampilkan dapat "bergerak".
Sedangkan, untuk menilai keadaan atau kesejahteraan janin dapat menggunakan USG Doppler yakni pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat atau jantung. Penilaiannya meliputi gerak napas janin minimal 2 kali / 10 menit, tonus (gerak janin), indeks cairan ketuban, reaktivitas denyut jantung janin, dan sebagainya.
Dua Pemeriksaan
Sedangkan cara pemeriksaan, di dunia kebidanan ada dua macam USG yakni USG transabdomen (lewat perut) dan transvaginal (lewat vagina). Cara lainnya bisa menggunakan USG transrectal (lewat dubur).
Pemeriksaan transvaginal biasanya dilakukan saat usia kehamilan kurang dari 12 pekan. Pada kehamilan muda hasilnya lebih akurat dalam menentukan usia janin, kondisi janin, jumlah janin (tunggal atau kembar), ukuran, lokasi, denyut jantung maupun organ-organ di sekitarnya.
Dan bila diketahui ada kelainan-kelainan pada janin sejak dini memungkinkan dokter untuk bertindak lebih cepat sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.
Agar lebih dekat dengan organ genetalia interna maka digunakan probe (tranduser yang mirip mikrofon) lebih panjang dengan frekuensi yang lebih tinggi. Probe inilah yang akan merekam gelombang suara yang dipantulkan oleh organ-organ tubuh janin. Nah, Moms bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi janin.
Sedangkan, pemeriksaan transabdomen baru bisa dilakukan pada usia kehamilan di atas 12 pekan. Karena ukuran janinnya sudah cukup besar, dan rahim sudah keluar dari rongga pelvis sehingga diperlukan probe yang lebih besar dengan frekuensi lebih rendah.
Pada pemeriksaan USG transabdomen, ibu hamil harus berbaring telentang dan perutnya akan diberi minyak atau jelly. Kemudian sebuah transduser digerakkan perlahan-lahan di permukaan perut.
Dengan bantuan dokter ahli di bidang ini, Moms dapat melihat mana bagian kepala, kaki, perut janin sampai jenis kelamin.
Biaya USG
Lantas, berapa biaya untuk sekali USG? Masing-masing rumah sakit memasang tarif berbeda. Di rumah sakit Mitra Keluarga Depok misalnya, biaya untuk sekali USG mulai Rp100-Rp400 ribu tergantung jenis USG yang dipakai.
USG 2D misalnya, dikenakan tarif sekira Rp100 ribu-an, sementara USG 3D dipasang tarif sekitar Rp300 ribu. Itu semua tergantung pada kebutuhan dan jenis USG yang digunakan.
Saat Melakukan Pemeriksaan USG
Berikut daftar pertanyaan yang bisa Moms ajukan saat dilakukan pemeriksaan USG:
a) Berapa perkiraan usia janin?
b) Berapa perkiraan berat janin?
c) Berapa ukuran kepala janin?
d) Bagaimana posisi janin?
e) Apakah janin tunggal atau kembar?
f) Bagaimana detak jantung janin?
g) Sejauhmana pertumbuhan organ janin?
h) Adakah kista, mioma atau tumor dalam rahim?
i) Jika janin telah memasuki trimester ketiga, tanyakan seputar kesempurnaan organ janin seperti: kondisi mata, jari-jari tangan atau kaki, dan lainnya.
Deteksi Kanker Payudara pun Bisa Memakai USG
USG tidak melulu berkaitan dengan dunia kebidanan dan kandungan. USG juga dapat digunakan untuk memeriksa adanya kelainan khususnya di payudara. USG ini hanya bisa digunakan untuk wanita berusia muda dimana jaringan payudaranya masih padat.
Bila timbul kelainan seperti benjolan, dengan USG payudara akan segera terdeteksi apakah ada kelainan termasuk tumor ganas atau sebaliknya. Sedangkan, bagi wanita di atas usia 40 tahun ke atas untuk mendeteksi adanya kelainan atau gangguan di sekitar payudara jauh lebih baik dilakukan mamografi (pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar x) karena payudaranya mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
(Mom& Kiddie//nsa)
Sumber :
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/02/27/300169/usg-cara-aman-teropong-janin
6 Februari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar